website resmi higgs domino

    Release time:2024-10-07 21:27:57    source:eurotohel   

website resmi higgs domino,erek erek27,website resmi higgs domino

Jakarta, CNBC Indonesia- Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan peningkatan jumlah personil militer dari 180.000 tentara menjadi 1,5 juta prajurit aktif, Senin. Langkah ini diambil saat negara itu sedang dalam konfrontasi besar dengan negara-negara Barat setelah serangan ke Ukraina.

Dalam sebuah dekrit yang dipublikasikan di situs web Kremlin, Putin memerintahkan jumlah keseluruhan angkatan bersenjata untuk ditingkatkan menjadi 2,38 juta orang. Dari jumlah itu, menurutnya ada 1,5 juta di antaranya harus dijadikan prajurit aktif.

Ini merupakan ketiga kalinya Putin memperluas jajaran tentara sejak mengirim militernya ke Ukraina pada Februari 2022. Ketua Komite Pertahanan Majelis Rendah Rusia, Andrei Kartapolov, mengatakan peningkatan jumlah pasukan aktif merupakan bagian dari rencana untuk merombak angkatan bersenjata untuk menyikapi 'mantan mitra asing Rusia'.

Pilihan Redaksi
  • AS Masukkan Brunei Darussalam ke Daftar Hitam, Ini Alasannya
  • Putin Menggila, Detik-Detik Rudal Rusia Hantam Apartemen Ukraina
  • Potret Tanda 'Kiamat' Muncul di Amazon, Pecahkan Rekor
  • Awas Perang Arab Meluas! Israel Tebar Ancaman, Serang Negara Baru
  • Fakta-Fakta Penembakan Trump di Lapangan Golf: Kronologi, Wajah Pelaku
  • Truk BBM Meledak, 26 Tewas & 40 Orang Terluka

"Misalnya, kita sekarang perlu membentuk struktur dan unit militer baru untuk memastikan keamanan di wilayah barat laut (Rusia) karena Finlandia, yang berbatasan dengan kita, telah bergabung dengan blok NATO," kata Kartapolov kepada Parlamentskaya Gazeta, surat kabar internal parlemen Rusia, yang juga dikutip dari Reuters, Selasa (17/9/2024).

"Dan untuk melaksanakan proses ini, kita perlu meningkatkan jumlah pasukan," tambahnya.

Seorang pakar militer Rusia di lembaga pemikir Carnegie Endowment for International Peace, Dara Massicot, mempertanyakan apakah Moskow siap untuk menanggung biaya peningkatan jumlah prajurit aktif. Apalagi Rusia sedang berada dalam embargo ekonomi besar-besaran yang dijatuhkan pihak Barat.

"Ada cara untuk menyediakan staf bagi pasukan tetap berjumlah 1,5 juta orang, tetapi Kremlin tidak akan menyukainya jika mereka benar-benar bergulat dengan apa yang dibutuhkan," tulis Massicot di X.

"Apakah mereka benar-benar mampu meningkatkan anggaran pertahanan untuk mempertahankan pengadaan DAN persyaratan ini?" ujarnya.

Massicot menambahkan bahwa Moskow dapat mengambil keputusan yang tidak populer dan sulit untuk memperluas jumlah wajib militer. Salah satunya kemungkinan besar adalah dengan mengizinkan lebih banyak perempuan bekerja di militer guna mencapai tujuan tersebut.

"Carilah tanda-tanda bahwa ini adalah inisiatif nyata untuk merekrut dan memperluas, dan bukan semacam pertunjukan untuk mengintimidasi orang lain. Metode sukarelawan saat ini berhasil tetapi memiliki kendala. Ini (perluasan) berarti lebih banyak biaya/kendala," tambahnya.


(sef/sef) Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump Menang, Emas Terancam Hingga Putin Terbitkan Dekrit Baru

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article PD 3 di Depan Mata? Putin Buat 'Drone Kiamat' untuk Perang Nuklir