dewiqq login

    Release time:2024-10-09 20:46:54    source:pemabuk 2d togel   

dewiqq login,indo4dpools login wap ticket your dream,dewiqq loginJakarta, CNN Indonesia--

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menyebut Indonesia memiliki potensi besar di bidang digital lewat banyaknya startup dan aplikasi yang dilahirkan anak bangsa.

Budi Arie menyebut Indonesia berada di jajaran atas negara produsen startup tertinggi di dunia.

"Menurut data global startup, Indonesia adalah negara kedua pencetak startup. Jadi kalau soal jumlah, startup kita, termasuk yang terbesar, itu adalah pertumbuhan startup," ujar Budi Arie dalam acara Creativepreneur Summit 2024 di Jakarta Convention center (JCC), Minggu (25/8), dikutip dari Detikcom.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lihat Juga :
Pertamina Creativepreneur Summit 2024 Gandeng Lebih dari 80 Pembicara

"Teman-teman di Google bilang sama saya, 'Pak, di Google itu sudah 18 ribu aplikasi dibuat oleh anak Indonesia. 18 ribu aplikasi? Di Google Playstore," tuturnya.

Merujuk potensi tersebut, Budi Arie optimistis talenta digital Tanah Air bisa mengoptimalkan digitalisasi. Namun, kata Budi Arie, masih ada pekerjaan rumah (PR) yang perlu diselesaikan, salah satunya mengakselerasi pertumbuhan startup dan aplikasi tersebut hingga menjadi model bisnis yang efektif.

"Persoalannya, bagaimana mengakselerasi, termasuk juga mengembangkan, menjadi bisnis model yang lebih efektif di kemudian hari," kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar RI untuk Korea Selatan dan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Gandi Sulistiyanto menambahkan, pengelolaan startup yang lebih baik di pemerintahan bisa jadi salah satu cara untuk melakukan akselerasi.

"Saya setuju dengan Pak Menteri, startup Indonesia sering juara di Korea. Startup Indonesia banyak sekali yang menjadi unicorn di dunia, bahkan decacorn sekarang. Hanya, maaf, Pak Menteri, saya harus akui kalau kita berkaca kepada Korea, startup kita ini diurus banyak departemen (Kementerian), bukan departemennya Pak Budi saja," tutur Gandi.

Gandi mencontohkan pelaksanaan kontes di Korea di mana startup yang mewakili Indonesia dikirim oleh berbagai instansi mulai dari Kementerian Perindustrian, Kementerian Kominfo, hingga Kementerian Perdagangan.

Hal tersebut berbeda dengan Korea yang melakukan pembinaan startup di bawah naungan Ministry of Science and ICT.

"Di sini terlalu banyak departemen, sehingga budgetnya pun tersebar sedikit-sedikit. Coba itu semua disentralisir di tempatnya Pak Budi. Saya rasa Pak Budi akan banyak bisa melakukan (pengembangan)," katanya.

Lihat Juga :
Cerita CT Lihat Peluang Bisnis saat Kuliah yang Ubah Hidupnya
(lom/wis)