mimpi di patok ayam

    Release time:2024-10-07 21:54:08    source:spin138 slot login   

mimpi di patok ayam,kuitoto,mimpi di patok ayam

Daftar Isi
  • 1. Iran
  • 2. Myanmar
  • 3. Sri Lanka
  • 4. Eswatini
  • 5. Thailand
  • 6. Ghana
  • 7. Kamboja
Jakarta, CNN Indonesia--

Nama sebuah negara merupakan aspek penting dari identitas suatu bangsa.

Sejumlah negara di dunia pun menamai negaranya berdasarkan banyak hal. Mulai dari nama sosok berpengaruh hingga karena aspek wilayah.

Namun, sejumlah negara di dunia pernah mengganti namanya dengan berbagai tujuan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Iran

Sebelum menjadi Iran, negara yang terletak di Timur Tengah itu bernama Persia.

Melansir dari History Hit, perubahan nama dari Persia menjadi Iran terjadi sejak zaman kekuasaan Syah Reza Pahlevi pada 1935.

Syah mengganti nama tersebut karena ingin melahirkan sebuah negara baru yang jauh dari pengaruh zaman dulu.

Penggunaan Persia berawal dari istilah "Parsa" yang merujuk pada nama kelompok etnis asal Cyrus. Cyrus juga merupakan nama dari raja pertama negeri Persia.

2. Myanmar

Myanmar merupakan sebuah negara di Asia Tenggara yang tengah dilanda konflik antara militer junta dengan pemberontak.

Sebelum menjadi Myanmar, negara tersebut memiliki nama Burma yang dikenal luas oleh berbagai negara. Nama tersebut berubah pada 1989 sejak junta militer berkuasa.

Lihat Juga :
Siapa yang Gaji Pasukan Perdamaian PBB dan Berapa Jumlahnya?

Asal usul nama Burma pun diambil dari nama kelompok etnis 'Burma' yang mendominasi wilayah Myanmar sejak lama.

3. Sri Lanka

Sebuah negara berbentuk kepulauan yang terletak di ujung selatan India dulunya memiliki nama Ceylon.

Melansir dari ND TV, pemimpin negara memutuskan untuk mengganti Ceylon menjadi Sri Lanka guna menekan akar budaya yang telah lama hilang.

Selain itu, nama Ceylon sangat identik dengan sisa sejarah pemerintahan kolonial Portugis dan Inggris.

4. Eswatini

Melansir dari Unacademy, Eswatini memutuskan untuk mengganti nama negara usai Raja Swaziland Mswati III pada 2018.

Mswati mengusulkan hal itu guna mengurangi pengaruh sistem monarki yang masih kental terjadi di Eswatini. Nama Eswatini juga tercipta dari bahasa Swazi yang berarti 'tanah para Swazis.'

Lihat Juga :
Korsel Siapkan Sepiker Balas Balon Sampah Korut, Bisa Picu Perang

5. Thailand

Thailand merupakan negara yang memiliki konsep pemerintahan monarki konstitusional. Sistem monarki yang berkuasa di Thailand ternyata berpengaruh terhadap penamaan negara tersebut.

Melansir dari Irrawaddy, penamaan Thailand dibuat oleh pemimpin militer Phibun Songkram. Phibun mengubah nama tersebut agar lebih mewakili kesatuan rakyat.

Penggunaan nama Siam di Thailand sebenarnya sudah ada sejak 800 tahun lalu sejak kerajaan Mongol berkuasa.

6. Ghana

Sebelum kemerdekaan, Ghana pernah dikenal dengan sebutan pantai emas atau Gold Coast.

Melansir dari situs resmi Ghana, nama Gold Coast mulanya mengacu pada tradisi lisan yang menulis soal peristiwa migrasi dari kerajaan kuno di Sudan barat.

Gold Coast kemudian berganti nama menjadi Ghana usai meraih kemerdekaan pada 1957.

Lihat Juga :
5 Negara di Timur Tengah dengan Populasi Yahudi selain Israel

7. Kamboja

Sebelum pernah menjadi Kamboja, negara ini pernah memiliki nama Kampuchea.

Melansir dari Khmer Post USA, nama Kampuchea sebagai identitas negara mulanya berasal dari sebuah wilayah yang memiliki nama serupa.

Pada masa itu, peperangan antar wilayah masih kuat terjadi hingga mengakibatkan pembagian kubu wilayah. Nama tersebut pun terus digunakan sampai kekuasaan pemerintah Pol Pot.

Kemudian, Kampuchea resmi diubah menjadi Cambodia oleh Partai Rakyat Kampuchea pada 1989 guna mendapatkan simpati internasional.

Kata itu kemudian diserap ke dalam Bahasa Indonesia menjadi Kamboja.

(val/bac)