pengeluaran paito sdy

    Release time:2024-10-07 21:24:57    source:winsortoto slot login   

pengeluaran paito sdy,haha69 slot login,pengeluaran paito sdyJakarta, CNN Indonesia--

Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra akhirnya kembali ke Negeri Gajah Putih, usai mengasingkan diri selama 15 tahun di beberapa negara.

Thaksin tiba di Bandara Don Mueang ibu kota Bangkok pada Selasa (22/8), disambut putranya Paetongtarn dan putrinya Pintongtha dan Panthongtae Shinawatra.

Thaksin adalah eks perdana menteri yang menjabat pada 2001, sampai digulingkan dalam kudeta militer pada tahun 2006.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kini setelah "pulang kampung", pria berusia 74 tahun itu langsung dijebloskan ke penjara atas tiga dakwaan, salah satunya terkait bekas perusahaannya Shin Corp. Meski begitu, ia diperkirakan akan mendapatkan keringanan dan pengampunan dari Raja Thailand.

Lantas apa saja kasus hukum yang menyebabkan Thaksin Shinawatra sampai dijebloskan ke penjara?

1. Kasus Saham Shin Corp

Thaksin dituduh menyalahgunakan kekuasaannya saat menjabat, untuk menguntungkan kepentingan bisnis keluarga.

Kasus ini bermula saat saham keluarga Shinawatra di Shin Coorporation dijual ke Temasek Holdings, hingga menimbulkan kontroversi besar di Thailand.

DilansirBangkok Post, dalam kasus "nominee Shin Corp" Thaksin dituduh melakukan praktik pinjam nama pemegang saham di Shin Corporation, untuk mendapatkan keuntungan di perusahaan yang mendapat konsesi dari lembaga negara.

Pilihan Redaksi
  • Kabel Kereta Gantung Pakistan Putus, 8 Orang Terjebak 14 Jam di Udara
  • Kenapa Eks PM Thailand Thaksin Mau Pulang Meski Bakal Dipenjara?
  • 5 Negara dengan Kematian Terbanyak di Dunia Akibat Polusi, Ada RI?

Penjualan saham ShinCorp itu menuai kritik keras dari masyarakat, lantaran pemain dominan di sektor teknologi informasi Thailand itu dianggap dijual ke pihak asing.

Thaksin dituduh menjual aset penting nasional kepada entitas asing.

2. Kasus Pinjaman Exim Bank

Pada 2019 lalu, Mahkamah Agung untuk politisi menjatuhi hukuman secara in absentia atas Thaksin, karena memiliki konflik kepentingan dalam kasus pinjaman Exim Bank.

DiberitakanBangkok Post, kasus ini melibatkan pinjaman sebesar 4 miliar baht (setara Rp1,7 triliun) untuk pemerintah Myanmar pada tahun 2004.

Pengadilan memutuskan bahwa Thaksin memiliki konflik kepentingan, ketika memerintahkan Bank Exim Thailand untuk meminjamkan 4 miliar baht, dengan tingkat bunga di bawah standar ke pemerintah Myanmar.

Tujuannya agar Myanmar membeli produk dari Shin Satellite Plc, perusahaan milik keluarga Shinawatra.

Komite Pengawasan Aset (Asset Scrutiny Committee/ASC) Thailand kemudian menemukan bahwa pemerintah Myanmar menggunakan uang itu untuk membeli produk senilai 400 juta baht (setara Rp175 miliar) di Shin Satellite milik keluarga Shinawatra.

[Gambas:Video CNN]

3. Kasus Lotere

Thaksin dituduh secara ilegal meluncurkan skema lotere dua dan tiga digit, antara tahun 2003 dan 2006.

Dia dinyatakan bersalah oleh Pengadilan Divisi Pidana Pemegang Jabatan Politik karena melanggar Pasal 157 KUHP, tentang penyalahgunaan kekuasaan sehubungan dengan kasus tersebut.

Lihat Juga :
AS usai Moskow Dihantam Drone: Kami Tak Dukung Serangan di Dalam Rusia

Skema ini berlaku mulai 1 Agustus 2003 hingga 16 September 2006, ketika Thaksin menjadi PM. Dia termasuk di antara 47 terdakwa dalam kasus tersebut, termasuk menteri kabinet dan eksekutif Kantor Lotere Pemerintah.

Komite antikorupsi Thailand menuduh kabinet Thaksin melanggar hukum saat meluncurkan aturan baru soal lotre, dan menuding anggota parlemen dan partai berkuasa menyedot uang dari lotre.

(dna/dna)