pangeran toto1

    Release time:2024-10-08 00:29:57    source:man utd live dimana   

pangeran toto1,master188 guru,pangeran toto1Jakarta, CNN Indonesia--

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan belum ada pemikiran pemerintah untuk merealisasikan wacana pembatasan pembelianBBM bersubsidi mulai 17 Agustus mendatang.

Bahkan, ia dan jajarannya belum menggelar rapat khusus membahas rencana yang sebelumnya diungkap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan itu.

"Ndak, ndak, ndak,belum ada pemikiran ke sana. Belum rapat juga," ujar Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (16/7) ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Luhut mengungkapkan wacana pembatasan muncul mengingat proyeksi defisit APBN 2024 diprediksi lebih besar dari target pemerintah. Hal ini terjadi seiring dengan pendapatan negara yang diproyeksi tidak mencapai target.

Penurunan penerimaan negara itu katanya, terutama disebabkan oleh merosotnya setoran PPh badan dari perusahaan-perusahaan berbasis komoditas, yang terkena dampak penurunan harga komoditas secara tajam.

Hal itu, sambungnya, menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah dalam menjaga stabilitas keuangan dan keseimbangan anggaran negara.

"Itu sekarang Pertamina sedang menyiapkan. Kita berharap 17 Agustus ini, kita sudah bisa mulai, di mana orang yang tidak berhak mendapat subsidi itu akan bisa kita kurangi," kata Luhut di unggahan akun media sosialnya, @luhut.pandjaitan, Selasa (9/7).

Ia mengatakan pengurangan konsumsi subsidi, salah satunya BBM bisa berdampak besar pada penurunan inefisiensi yang terjadi di Indonesia selama ini.

Pemerintah sendiri mengakui penyaluran subsidi energi banyak tidak tepat sasaran sehingga membebani APBN.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan banyak orang kaya yang masih menikmati subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan LPG. Bahkan, jumlah orang kaya yang menikmati BBM subsidi ini lebih banyak dari jumlah rakyat miskin yang seharusnya menerima bantuan itu.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Nathan Kacaribu menyebut berdasarkan data yang dimilikinya, orang miskin yang menikmati subsidi LPG 3 kg mencapai 23,3 persen dari sasaran.

[Gambas:Video CNN]



(khr/sfr)