pepe pensiun

    Release time:2024-10-08 03:59:54    source:bokeh hongkong   

pepe pensiun,link pohon4d,pepe pensiunJakarta, CNN Indonesia--

Israel dilaporkan kembali menggempur kembali kompleks kamp pengungsi Jabalia di utara Jalur Gaza Palestinapada Rabu (8/11) malam.

Kantor berita Palestina, Wafa, melaporkan setidaknya 30 orang termasuk perempuan dan anak-anak tewas akibat gempuran terbaru Israel ke kamp pengungsi terbesar di Gaza itu.

Lihat Juga :
KILAS INTERNASIONALWarga Gaza Kibarkan Bendera Putih sampai Ahli Senjata Hamas Dibunuh

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kamp Jabalia, seluas Hayde Park di London, menampung sekitar 16 ribu warga Palestina sejak 1948 ketika negara Arab berperang dengan Israel.

[Gambas:Video CNN]

Kondisi kamp pengungsian terbesar ini semakin mengkhawatirkan sejak Israel menggempur habis-habisan Gaza imbas perangnya yang kembali pecah dengan Hamas sejak 7 Oktober lalu.

Di tempat terpisah, Wafajuga melaporkan serangan udara Israel menargetkan sebuah mobil warga sipil di sebelah Rumah Sakit Al Yemen Al Saeed di Jabalia hingga menewaskan 19 orang dan melukai beberapa lainnya.

Israel juga dilaporkan menggempur wilayah Al Sabra, bagian barat Jalur Gaza hingga menewaskan delapan orang.

Pilihan Redaksi
  • Profil Rashida Tlaib Anggota DPR AS Disanksi Gegara Bela Palestina
  • Alasan Warga Gaza Mengungsi Bawa Bendera Putih: Takut Diserang Israel

Sementara itu, 10 orang termasuk seorang bocah dilaporkan tewas akibat serangan udara Israel ke rumah keluarga Abu Taim di Kota Bani Suhaila, Khan Younis.

Korban tewas akibat agresi brutal Israel di Jalur Gaza, Palestina, selama satu bulan terakhir telah melebihi jumlah korban meninggal dunia dalam perang Rusia vs Ukraina yang berlangsung pecah 2022 lalu.

Per Rabu (8/11), Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan sebanyak 10.569 warga Palestina tewas imbas serangan Israel di Gaza, dengan 4.324 di antaranya merupakan anak-anak dan 2.823 lainnya perempuan.

Sementara itu, sebanyak 26.475 orang lainnya terluka akibat gempuran Israel di Gaza sejak 7 Oktober lalu. Masih ada 2.550 orang, termasuk 1.350 anak-anak, hilang di Gaza.

(rds)