epik win 138

    Release time:2024-10-08 03:34:32    source:92 di erek erek   

epik win 138,nagacuan login,epik win 138Jakarta, CNN Indonesia--

Eks wakil menteri luar negeri Dino Patti Djalal menyayangkan Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 usai penolakan kehadiran tim Israel. Ia lantas mengungkap sederet delegasi Israel sebenarnya pernah ke RI.

Dino menyampaikan pendapatnya itu melalui serangkaian twit melalui akun Twitter pribadinya, @dinopattidjalal, pada hari ini, Kamis (30/3), setelah FIFA mengumumkan pencabutan status tuan rumah Indonesia.

Lihat Juga :
Media Israel Sorot RI Batal Gelar Piala Dunia U-20 usai Isu Penolakan

Di awal twitnya, Dino menyatakan pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah U-20 merupakan peristiwa pahit dalam sejarah sepak bola.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lihat Juga :
Pakar usai Batal Piala Dunia U-20: Banyak KTT di RI, Pihak Asing Ragu

Dino kemudian mengungkap sederet delegasi Israel lainnya yang pernah menginjakkan kaki di Indonesia sebelum kisruh Piala Dunia U-20 ini.

"Tahun 2022, sejumlah anggota parlemen Israel juga menghadiri Kongres Inter-Parliamentary Union (IPU) di Bali. Tidak ada reaksi apa-apa," tulis Dino.

Selain itu, Dino mengungkap delegasi Israel juga hadir dalam konferensi akbar perubahan iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa COP-13 di Bali pada 2007. Kala itu, tak ada pula reaksi apa-apa di dalam negeri.

"Semuanya terjadi tanpa sedikit pun mengubah posisi tegas dan teguh Indonesia mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina. Sikap kita ke U-20 terlalu jauh dipolitisasi, padahal pemerintah Palestina sendiri tidak menentang kehadiran Israel di U-20 di Indonesia," kata Dino.

Ia menutup pernyataannya dengan menuliskan, "Apakah kita lebih Palestina dari Palestina?"

[Gambas:Video CNN]

Ketika polemik ini mengemuka pada pekan lalu, Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun, memang sudah menyatakan urusan olahraga tak ada kaitannya dengan konflik politik.

"Kita tahu bahwa masing-masing federasi olahraga ini memiliki aturan sendiri termasuk FIFA," kata dia saat konferensi pers di Jakarta pada 15 Maret lalu.

Ia kemudian berujar, "Tentu saja kepesertaan masing-masing negara yang ikut dalam event ini, tentu tidak ada kaitannya dengan suka atau tidak suka dengan negara peserta tersebut."

(has/has)