data bosnia lotto

    Release time:2024-10-08 06:14:52    source:cas4d login   

data bosnia lotto,cek kode stone island,data bosnia lotto

Jakarta, CNBC Indonesia -Kasus love scamming makin banyak memakan korban. Pelaku biasanya menargetkan perempuan dari usia muda hingga paruh baya. Tak sedikit yang kehilangan uang dari tipuan daya cinta para love scammer. Bahkan ada satu korban yang mengalami kerugian hingga Rp600 juta.

Sebelumnya, CNBC Indonesiasempat mewawancara salah satu korban penipu asmara yang bernama Tuti (nama samaran). Tuti sempat kehilangan uang sebesar Rp26 juta akibat tipuan daya seorang pria tampan yang ia kenal lewat media sosial Instagram.

Kasus Tuti kini sudah berhasil ditangani oleh pihak kepolisian Polda Metro Jaya Jakarta dan Polda Jawa Barat. Kabar terbarunya, pelaku penipuan Tuti sudah berhasil ditangkap dengan 13 tersangka, yang kini mendekam sementara di penjara Polda Jawa Barat.

Pilihan Redaksi
  • Bahaya Judi Online! Duit Warga RI Lenyap Rp 691,8 Triliun
  • Duit di Rekening Terkuras Habis, Awas Modus Baru Maling M-Banking

Namun, para tersangka belum dijatuhkan hukuman pasti, karena kini masih dalam proses pengumpulan bukti dari korban-korban yang bernasib seperti Tuti.  

Para tersangka tertangkap di salah satu apartemen di Bandung, sehingga proses hukum akan dilakukan di kota tersebut.

Puluhan wanita jadi korban penipu asmara, begini modusnya

Tuti menuturkan puluhan korban yang terkena tipu daya dari sindikat tersebut. 

Tuti sempat bertanya kepada salah satu penyidik Polda Jawa Barat, mengenai berapa nominal terbesar korban yang pernah ketipu dari sindikat tersebut. Informasi yang didapatkan dari Tuti adalah korban kerugian terbesar yakni Rp600 juta yang di alami oleh seorang single parent berusia di atas 50 tahun.

Para sindikat penipuan tersebut memiliki sebuah skenario untuk mendapatkan uang dari para korban.

Mulanya para sindikat penipuan akan mengajak berkenalan di media sosial, kemudian berusaha mencari tahu sejumlah informasi tentang calon korban mereka.

Para sindikat penipuan rupanya memiliki alur cerita yang sama untuk menipu korbannya.

Pilihan Redaksi
  • Riset: Orang Rela Habiskan Jutaan Sebulan di Tinder & Bumble
  • Perusahaan Ini Kasih Cuti Tinder untuk Karyawan yang Cari Jodoh

Awalnya para sindikat penipuan akan memberikan informasi pekerjaan, yakni sebagai salah satu engineerdi perusahaan gas dan minyak yang terletak di Papua. Kemudian mereka berusaha untuk menemui para korban dan menjanjikan hubungan ke jenjang yang lebih serius. Di sinilah titik di mana banyak perempuan akhirnya luluh dan bersedia menyetorkan sejumlah uang yang diminta penipu. 

Misalnya, karena mengaku bekerja di sebuah tambang di Papua, penipu menjanjikan akan menemui perempuan calon korban mereka. Namun, penipu beralasan bahwa dia tak memiliki uang transport untuk menuju kota tempat si perempuan berada, lantaran gajinya ditahan oleh perusahaan tempatnya bekerja. Si penipu pun meminta bantuan kepada korban untuk meminta sejumlah uang. Di sini, si penipu juga bekerja sama dengan sindikatnya untuk menjadi peran lain yang bertugas sebagai kepala divisi di perusahaan tersebut. Hal tersebut dilakukan untuk meyakinkan korbannya agar bersedia membiayai uang transportasi si penipu.

Uang transportasi yang diberikan kepada si penipu untuk para korbannya adalah untuk biaya helikopter atau speed boat. Mereka mematok biaya yang berbeda-beda kepada para korbannya, mulai dari Rp5juta hingga Rp30juta.

Berlanjut ke skenario selanjutnya, setelah para korban membayar transportasi, si penipu akan memberikan informasi bahwa ia telah tiba di kota besar di Papua, namun dia membutuhkan uang untuk penginapan di resort lantaran mess atau asrama yang dimiliki kantornya sedang penuh. Di sini, mereka minta ditransfer Rp5 juta hingga Rp10 juta.

Kemudian setelah korban membayar resort, si penipu akan berlanjut pada skenario selanjutnya di mana ia berjanji untuk mencairkan gajinya dan mengirimnya kepada para korban dengan nilai miliaran rupiah. Korban yang sudah masuk dalam perangkap pun akhirnya dimintai uang untuk biaya notaris dan biaya perpindahan kurs dari dolar AS ke rupiah, karena si penipu mengklaim bahwa dia menerima gaji dalam bentuk dolar AS.

Ketika sudah masuk skenario ini, ada peran tambahan dari para sindikat penipuan yang mengaku sebagai pihak bank dan meminta sejumlah uang belasan juta sebagai biaya administrasi perpindahan kurs dari dolar AS ke rupiah. Si korban yang percaya begitu saja pun mentransfer.

Cerita tak usai sampai di situ, setelah mengklaim pencairan gaji sedang diproses, penipu mengirimkan bukti foto cek palsu senilai gaji miliaran yang ia sebutkan. Cek palsu tersebut hanya berlaku selama dua hari untuk dicairkan. Di wilayah kantor darat Papua tersebut tidak terdapat bank, sehingga mau tidak mau si penipu harus pergi ke batam untuk mencairkan dana tersebut.

Si penipu pun akhirnya meminta uang kembali kepada korbannya untuk tiket pesawat dari Papua ke Batam. Korban yang sangat amat percaya, akhirnya mentransfer biaya tiket pesawat.

Setelah mentransfer, si penipu akan mengabarkan korban bahwa ia berhasil mendarat di bandara Batam. Saat sudah mengabarkan korban bahwa si penipu telah sampai di bandara, berselang beberapa jam kemudian, si korban akan mendapatkan telepon dari pihak Bandara palsu.

Sindikat penipuan pun berusaha menjadi pihak Bandara untuk mengabarkan kepada korban bahwa si penipu pingsan karena serangan jantung.

Korban yang merasa panik akhirnya diberi kabar bahwa si penipu dikirimkan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan.

Berselang beberapa hari, korban akan mendapat telepon dari pihak rumah sakit, yang dimana pihak rumah sakit tersebut merupakan sindikat dari penipuan.

Pihak rumah sakit abal-abal ini akan mengatakan kepada korban bahwa pacar korban alias si penipu tengah di rawat dan dalam keadaan kritis. Sindikat penipuan pun meminta uang puluhan juta hingga ratusan juta untuk biaya operasi pemasangan ring jantung dan biaya perawatan rumah sakit.

Korban yang sudah terlanjur cinta pun akhirnya mentransfer uang tersebut. Namun, tanpa diduga, berselang beberapa hari, si korban kembali dikabarkan oleh pihak rumah sakit abal-abal bahwa pacar korban telah meninggal dunia.

Korban pun histeris merasa kehilangan calon pendamping hidupnya yang telah dinanti untuk pulang menemuinya. Kemudian penipuan tak sampai disitu, pihak rumah sakit abal-abal pun kembali meminta uang untuk biaya pengiriman jenazah ke rumah keluarga si penipu.

Korban pun kembali mengeluarkan uang untuk biaya pengiriman jenazah.

Di sini korban paruh baya tadi belum menyadari bahwa ia telah tertipu. Selang beberapa hari, sindikat penipuan kembali menghubungi korban. Skenario selanjutnya adalah sindikat penipuan mengaku sebagai teman dekat penipu sebelumnya yang telah meninggal dunia.

Sindikat penipuan peran baru pun kembali mendekati korban untuk berusaha mengobati luka di hati si korban. Dari sini sindikat penipuan kembali melakukan tipu daya. Namun beruntungnya, belum berlanjut ke season kedua, korban telah berhasil dihubungi pihak kepolisian Polda Jawa Barat bahwa korban telah terkena kasus penipuan love scamming.

Kini kasus masih berlanjut dan tengah menanti keputusan dari Pengadilan Bandung untuk mengadili para tersangka sindikat love scamming.


CNBC Indonesia Research

[email protected]

(saw/saw) Saksikan video di bawah ini:

Prabowo: Hilirisasi Mutlak, Tidak Bisa Ditawar!

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">