rtp idr45

    Release time:2024-10-07 21:48:18    source:paito hk berwarna   

rtp idr45,erek erek kadal,rtp idr45Jakarta, CNN Indonesia--

Wakil Menteri Keuangan IIThomas Djiwandono mengungkap data Laporan Pembangunan Dunia 2024 dariBank Dunia yang menemukan sekitar 108 negara terancam gagal bertransisi menjadi negara berpenghasilan tinggi (high income country) atau negara maju.

"Dengan periode pertumbuhan yang lambat, ada ancaman bahwa mayoritas negara berkembang akan terjebak dalam jerat middle income trap," kata Thomas dalam acara The 8th Annual Islamic Finance Conference (AIFC), Kamis (3/10).

"Laporan Pembangunan Dunia 2024 yang terbaru menyatakan bahwa sekitar 108 negara berpotensi gagal bertransisi menjadi negara berpenghasilan tinggi jika mereka tidak dapat menyusun strategi yang tepat untuk mereformasi ekonomi dan meningkatkan produktivitas sebelum populasi mereka mulai menua," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keponakan Presiden Terpilih Prabowo Subianto tersebut mulanya menjelaskan pertumbuhan ekonomi global diproyeksikan akan bertahan stabil di level 2,6 persen, sebelum naik menjadi rata-rata 2,7 persen pada 2025-2026. Di samping itu, pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang diproyeksikan tumbuh rata-rata 4 persen pada 2024-2025.

Lihat Juga :
Harga Emas Antam Cetak Rekor Baru Rp1,469 Juta, Termahal dalam Sejarah

Selain ketidakpastian ekonomi global, Thomas mengungkap dunia saat ini juga menyaksikan tensi geopolitik dan ekonomi yang memanas, dengan konsekuensi negatif yang mengganggu kestabilan perdagangan dan rantai pasok di seluruh dunia.

"Akibatnya, kita melihat lebih banyak konflik global yang diwarnai kekerasan dan ketegangan ekonomi antar negara. Ketidaksetaraan dan kemiskinan juga telah menjadi masalah global," jelas dia lebih lanjut.

Ia kemudian merujuk pada analisis International Monetary Fund (IMF) yang menyatakan bahwa pertumbuhan global yang rendah dalam jangka waktu yang lebih lama akan membuat dunia menjadi lebih tidak setara secara global dan internal di dalam negeri.

Menurutnya, hal itu sangat memprihatinkan karena berpotensi memperlambat kemajuan yang telah dicapai pemerintah dalam beberapa dekade terakhir dalam mengurangi ketimpangan global.

Thomas pun menyoroti bagaimana ancaman perubahan iklim hingga teknologi kecerdasan buatan (AI) berpotensi menggusur para pekerja secara besar-besaran sehingga bisa menimbulkan dampak besar-besaran yang tak bisa hanya diselesaikan dari kekuatan pasar.

"Oleh karena itu, pemerintah menjadi lebih penting dan harus memainkan peran penting dalam memecahkan dan mengurangi tantangan global ini," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]

(del/pta)