erek 96

    Release time:2024-10-08 02:14:50    source:angkakembar   

erek 96,gigawin,erek 96Jakarta, CNN Indonesia--

Organisasi Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dan Pagar Nusa Nahdlatul Ulama (NU) siap menghadapi seruan perang dari Garda Bangsa PKB soal wacana muktamar PKB tandingan.

Ketua Umum Pagar Nusa Nabil Haroen mengatakan organisasinya siap menerima tantangan jika dalam proses tabayun Garda Bangsa mengajak perang organisasi Banom NU.

Lihat Juga :
PBNU Akan Nonaktifkan Pengurus yang Maju Pilkada 2024

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Senada, Kepala Satkornas Banser Syafiq Syauqi merasa gertakan dari pihak Garda Bangsa PKB harus dipertanyakan maksud sebenarnya. Hal ini agar tidak menimbulkan persepsi yang membingungkan dan menyesatkan.

"Kami kemarin mendapatkan info ajakan perang itu. Tapi kami tidak mau gegabah, tidak ingin terpancing. Kami, Banser dan Pagar Nusa meniatkan untuk tabayun ke Tommy. Biar kami paham duduk perkaranya, konteksnya bagaimana," kata Syafiq.

Lihat Juga :
Muktamar PKB Tandingan di Jakarta Tunggu Keputusan PBNU

Syafiq menilai gertakan perang tersebut timbul dari konflik yang saat ini membuat goyang PKB. Jika karena persoalan itu, ia meminta supaya Banom NU tak ditarik-tarik dalam konflik ini oleh Garda Bangsa PKB.

Dia menyarankan Garda Bangsa menganggap persoalan internal PKB ini sebagai koreksi atas perjalanan partai di bawah kepemimpinan Cak Imin dan membantu untuk menyelesaikan masalahnya.

"Ansor ini ormas, tidak terlibat politik praktis. Kalau ngajak perang karena konflik internal partai malah aneh. Lebih baik Garda Bangsa bantu selesaikan masalah internal PKB, koreksi diri," tuturnya.

Menurut Syafiq, perintah yang diberikan oleh PBNU adalah perintah untuk menyuarakan hak dan wewenang kepemimpinan ulama, bukan kekuasaan. Maka apapun bentuk penentangan terhadap aspirasi ini harus dilihat sebagai penentangan kepada hak dan wewenang ulama

"Kami akan melapor kepada PBNU dan meminta perintah selanjutnya apa yang harus kami lakukan. Apapun keadaannya. Kami minta semua kader dan anggota Ansor untuk tetap memegang teguh disiplin dan bertindak menurut komando pimpinan," ujarnya.

Lihat Juga :
Cak Imin: Kehadiran Paus Jadi Pengingat Pembangunan Berkeadilan

PKB telah menggelar Muktamar di Bali pada 24-25 Agustus 2024 dengan keputusan menerapkan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) adi ketua umum lagi. Belakangan santer kabar eks sekjen PKB Lukman Edy akan menggelar muktamar tandingan.

Namun, ia belum mengungkap kapan muktamar itu akan digelar lantaran sedang meminta arahan PBNU.

Ketum Garda Bangsa PKB Tommy Kurniawan sebelumnya menegaskan tak segan membubarkan secara paksa muktamar tandingan yang rencananya bakal digelar pada 2-3 September di Jakarta.

"Jadi, kalau memang skenarionya adalah perang maka kita siap. Garda Bangsa seluruh Indonesia sudah menunggu komando, kalau sudah harus perang maka kita perang, kita siap melawan," kata Tommy dikutip Antara di Kantor DPP PKB, Jakarta.

Hubungan NU dan PKB belakangan ini terus memanas. Ini bermula ketika bergulirnya Pansus Haji di DPR yang salah satu inisiatornya adalah Cak Imin yang kini juga masih menjabat sebagai wakil ketua DPR. PBNU merespon hal itu dengan membentuk tim khusus mengkaji hubungan NU-PKB.

(rzr/tsa)