solo togel

solo togel,paito sydney harian 6d,solo togelJakarta, CNN Indonesia--

Ribuan orang mengikuti salat jenazah mendiang pemimpin politik Hamas,Ismail Haniyeh, di Masjid Imam Muhammad bin Abdul Al Wahhab, Doha, Qatar, usai salat Jumat (2/7) berlangsung.

Menurut pantauan seorang warga Indonesia (WNI) yang mengikuti salat jenazah, Bidin Bachrul Ulumuddin, penjagaan amat diperketat selama salat Jumat hari ini. Ia bahkan mengaku aparat melarang jemaah membawa ponsel ke dalam masjid.

Lihat Juga : Penampakan Wisma Tempat Pemimpin Hamas Haniyeh Dibunuh di Iran

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bidin, yang merupakan senior engineer di Qatar Energy, menuturkan ribuan jemaah itu tidak hanya warga Qatar saja, tetapi juga warga negara asing hingga tamu negara.

Bidin bahkan melihat ada mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dan Mantan Ketum Muhammadiyah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin, hadir salat jenazah Ismail Haniyeh.

Lihat Juga : Momen Haru Istri Ucap Salam Terakhir ke Jenazah Bos Hamas Haniyeh

"Saya lihat dari Indonesia ada pak JK dan Din Syamsuddin, dan ada pak Dubes RI untuk Turki, dan dari negara-negara lain juga datang," ucap Bidin yang merupakan Ketua ICMI Qatar.

"Banyak yang dari luar negeri, dari luar Qatar, ada dari Turki, Oman. Dari negara-negara sekitar di sini secara suka rela banyak yang datang ke Qatar," paparnya menambahkan.

Kepadatan ini sudah diantisipasi pemerintah yang telah mengerahkan aparat di sekitar masjid sejak pagi hari tadi.

"Situasi jam 07.00 pagi masih relatif sepi, tapi jalan masuk ke Masjid sudah diblokade dan dijaga oleh polisi," kata Bidin.

Pantauan serupa juga dilaporkan WNI lainnya di Qatar, Dedi, yang telah menelusuri jalan sekitar masjid pagi hari ini.

[Gambas:Twitter]

Menurut Dedi, pihak berwenang Qatar telah mengerahkan petugas, mobil, hingga motor, untuk mengamankan daerah sekitar masjid.

"Pihak keamanan sudah menurunkan petugas-petugas, mobil, dan motor untuk mengamankan daerah lokasi sekitar mesjid," kata Dedi kepadaCNNIndonesia.com.

Setelahnya, jenazah Haniyeh dimakamkan di Founder Imam Cemetery di Lusail, pinggiran kota Doha.

Ismail Haniyeh tewas di Iran pada Rabu (31/7) dini hari usai sebuah serangan meledakkan tempat dia menginap di Teheran.

Haniyeh berada di Iran untuk menghadiri pelantikan Presiden baru Iran Masoud Pezeshkian pada Selasa (30/7). Dia juga sempat bertemu dengan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

Ismail Haniyeh merupakan kepala biro politik Hamas sejak 2017, menggantikan Khaled Meshaal. Haniyeh merupakan tokoh terkenal, terutama usai menjabat Perdana Menteri Palestina pada 2006, menyusul kemenangan Hamas pada pemilu parlemen.

Haniyeh tinggal di pengasingan dan berpindah antara Turki dan Qatar. Dia bergabung dengan Hamas pada tahun 1987, saat peristiwa Intifada Pertama.

Selama agresi Israel ke Palestina, keluarga Haniyeh turut jadi sasaran serangan. Pada April lalu, tiga anak dan empat cucu Haniyeh tewas dibunuh Israel.

Di Qatar, Bidin menuturkan Haniyeh merupakan salah satu tokoh Islam yang sangat dihormati dan disegani.

"Pak Ismail Haniyeh adalah tokoh masyarakat yang sangat dihormati dan dikagumi oleh para jemaah di masji tadi, tentu di negara-negara Arab juga, dan dianggap sebagai suatu pahlawan syuhada yang meninggal karena perjuangan. Sangat penuh heroik. Di masjid banyak yang melontarkan slogan perjuangan Palestina di dalam masjid," papar Bidin.