duole domino

    Release time:2024-10-07 21:44:58    source:angka tolak sgp   

duole domino,kuya 4d,duole dominoJakarta, CNN Indonesia--

Pemimpin partai anak muda Move Forward Party (MFP), Pita Limjaroenrat, gagal meraup suara mayoritas untuk menjadi perdana menteri baru Thailand dalam pemungutan suara di parlemen pada Kamis (13/7) malam.

Koalisi partai Pita memang menguasai 312 kursi di majelis rendah parlemen usai memenangkan pemilu pada Mei lalu. Namun, untuk membentuk pemerintah baru, Pita memerlukan total 375 suara dan membutuhkan dukungan dari sebagian dari 249 anggota majelis tinggi Senat.

Sementara itu, majelis tinggi Senat berhaluan konservatif dan diangkat oleh pemerintahan PM petahana, Prayuth Chan-o-cha dari militer.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pita menjadi kandidat tunggal dalam pemungutan suara parlemen setelah partainya memenangkan pemilu pada 14 Mei lalu. Sementara itu, PM petahana Prayut Chan-o-cha juga memutuskan pensiun dari politik hanya beberapa hari sebelum voting pemilihan PM.

Dalam pemilu Mei lalu, MFP berhasil meraup 38 persen suara. Di posisi kedua ada koalisi Pheu Thai meraup 28,8 persen, sementara partai berkuasa dari koalisi junta militer hanya meraup 12,5 persen. 

[Gambas:Video CNN]

Pita terbilang bintang baru yang sedang naik daun dalam politik Thailand terutama setelah MFP berhasil mengalahkan dua koalisi politik yang jauh lebih senior dalam pemilu Mei lalu.

MFP merupakan partai progresif yang dianggap menjadi alternatif politik ketiga di Thailand setelah koalisi pendukung monarki atau yang lebih dikenal dengan kubu kaus kuning dan pendukung Thaksin Shinawatra atau kaus merah.

Pita dianggap politikus muda cerdas dan cemerlang yang memulai karir politiknya pada 2019 saat mencalonkan diri sebagai anggota parlemen dari Partai Future Forward (FFP).

Pilihan Redaksi
  • Eks Jenderal AS Duga Bos Wagner Prigozhin Meninggal atau Dipenjara
  • Heboh Foto Kim Jong Un Pantau Uji Coba Rudal, Ada HP Lipat Terbaru
  • Lavrov Bertemu Menlu Retno, Rusia Dorong ASEAN Lepas dari Dolar AS

Pada 2020, Mahkamah Konstitusi Thailand membubarkan FFP hingga mendorong demonstrasi dari ribuan anak muda Negeri Gajah Putih. Di tahun yang sama, Pita pun membentuk MFP sebagai pengganti FFP.

Popularitas Pita terutama di kalangan anak muda pun meningkat seiring aspirasi perubahan yang terus digaungkan pria lulusan Harvard University tersebut.

Pita dan Partai Move Forward dalam kampanyenya menjanjikan reformasi struktural bagi Thailand seperti perubahan pada militer, ekonomi, desentralisasi kekuasaan, bahkan reformasi monarki yang sebelumnya tak pernah tersentuh.

Melansir CNN, kebijakan ini mendapat dukungan besar dari kalangan pemuda di Thailand, yang telah lama berada di bawah bayang-bayang politik otoriter.

(rds/bac)