foto cowok ganteng anak sd

    Release time:2024-10-09 23:02:32    source:data togelers sydney   

foto cowok ganteng anak sd,pulau77,foto cowok ganteng anak sdJakarta, CNN Indonesia--

Observatorium Bosscha punya dua 'senjata' untuk menelusuri antariksa dan mencari 'dunia alien' berupa planet ekstrasurya atau exoplanet.

Planet ekstrasurya merupakan planet-planet yang mengitari bintang selain Matahari yang berpotensi tanda-tanda kehidupan di luar Bumi.

Pengamatan exoplanet dimulai sejak 1995 ketika Michel Mayor dan Didier Queloz mempublikasikan variasi kecepatan radial pada bintang 51 Pegasi yang menunjukkan keberadaan exoplanet untuk pertama kali.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Exoplanet sendiri digolongkan ke dalam 4 kelas yaitu gas giant, neptunian-like, super-earth, dan terrestrial.

Gas giant merupakan planet gas seukuran Saturnus atau Jupiter, ataupun yang jauh lebih besar. Pada kelas ini terdapat istilah "Hot Jupiter" yang mengacu pada planet-planet yang orbitnya sangat dekat dengan bintang induknya

Sedangkan, neptunian-like adalah planet-planet seukuran Neptunus atau Uranus.

Lihat Juga :
Apa Itu Polusi Cahaya yang Bikin Observatorium Bosscha 'Lumpuh'?

Kemudian, super-earth merupakan planet bebatuan yang lebih besar dari Bumi namun lebih kecil daripada Neptunus

Sementara exoplanet terrestrial atau bebatuan adalah planet bebatuan seukuran Bumi, yang menjadi kandidat kuat exoplanet dengan keberadaan samudra, atmosfer, dan tanda-tanda kehidupan.

Lembaga di bawah Institut Teknologi Bandung (ITB) ini pun turut melakukan riset exoplanet sejak 2006. Pengamatan yang dilakukan dari observatorium yang berada di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, ini umumnya menggunakan teknik fotometri transit.

Teknik tersebut bekerja dengan mengukur kecerlangan bintang pada periode tertentu dan kemudian mendeteksi adanya peredupan pada kecerlangan yang diakibatkan oleh lewatnya exoplanet yang mengorbit bintang tersebut di antara bintang dan pengamat.

Dikutip dari akun Instagramnya, Bosscha memiliki dua 'senjata' yang mereka gunakan untuk menelusuri 'dunia alien' tersebut, yakni Bosscha Robotic Telescope (BRT) dan STEVia.

Hasil terbaik yang mungkin didapat menggunakan kedua teleskop Bosscha dalam riset exoplanet adalah penurunan kecerlangan sebesar satu persen yang berkaitan dengan exoplanet kelas Hot Jupiter.

Tim riset exoplanet di Observatorium Bosscha juga melakukan serangkaian cara untuk meningkatkan hasil risetnya, salah satunya memperbaiki sistem tracking hingga ke skala sub-detik busur (ketelitian hingga setengah detik busur).

Ketelitian ini disebut dapat dicapai dengan melakukan kalibrasi real-time ketika pengamatan dilakukan.

Lihat Juga :
Teleskop Radio VGOS Bakal Dibangun di Bosscha, Pertama di RI

Selain itu, tim riset juga mengembangkan pipelinepengolahan data exoplanet menggunakan machine learning.

Berikut dua jenis teleskop yang dipakai buat pencarian planet ekstrasurya:

Teleskop BRT

observatorium bosschaTeleskop BRT di Bosscha. (Foto: Arsip Bosscha)

Melansir situs Bosscha, teleskop BTT merupakan teleskop paling baru di Observatorium Bosscha.

"Mengusung desain Astograph CDK (Corrected Dall-Kirkham), teleskop ini mampu menghasilkan citra datar yang melingkupi area sebesar 70 mm yang terbebas dari kesalahan astigmatisma dan off-axis."

Punya desain 'truss' berbahan serat karbon, teleskop ini hanya memiliki bobot kurang dari 30 kg. Teleskop ini juga dilengkapi dengan sistem fokus dan sistem pengatur temperatur otomatis.

Dilengkapi dengan mounting kelas profesional Astophysics 1600GTO teleskop ini mampu melakukan gerak dan menentukan posisi dengan akurasi yang sangat tinggi.

"Secara umum teleskop ini digunakan untuk penelitian, survei, dan deteksi planet di bintang lain. Selain itu juga acap kali digunakan untuk penelitian asteroid berjarak dekat dengan bumi. Studi lain yang juga menggunakan teleskop ini adalah penelitian dan pengamatan berkala bintang variabel," menurut keterangan tersebut.

Teleskop ini terpasang di gedung surya dan dapat berjalan sepenuhnya secara otomatis dan beradaptasi terhadap kondisi langit dan lingkungan.

"Teleskop robot ini juga sepenuhnya dapat dikendalikan dari jarak jauh dengan menggunakan hubungan internet."

Teleskop BRT sendiri digunakan untuk melakukan konfimrasi exoplanet yang telah terdeteksi sebelumnya, serta untuk memperbaiki parameter fisis dari exoplanet tersebut.

"Selain itu, teleskop ini digunakan untuk mengkonfirmasi exoplanet yang telah terdeteksi oleh satelit Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) dengan kandidat exoplanet mulai dari kelas Neptune-like hingga Super Earth," lanjut Observatorium Bosscha di Instagram, Jumat (16/8).

Tipe TeleskopCorrected Dall - Kirkham
Tabung UtamaPlanewave CDK 14
Diameter14 inci (0,36 m)
Panjang Fokus2592 mm
Rasio fokalf/7,2
DetektorKamera CCD FLI PL 11002

Teleskop STEVia

observatorium bosschaTeleskop STEVia di Bosscha. (Foto: Arsip Bosscha)

Teleskop STEVia (Survey Telescope for Exoplanet and Variable star) digunakan untuk melakukan survei exoplanet planet pada gugus bintang terbuka.

Ini adalah sistem teleskop baru di Observatorium Bosscha yang dibangun pada tahun 2013.

STEVia menempati bangunan yang sebelumnya dihuni oleh teleskop Unitron. Teleskop ini menggunakan sistem kendali terkomputerisasi dan dapat dikendalikan dari jarak jauh dengan jaringan internet.

Dia bertipe teleskop reflektor Schmidt-Cassegrain dengan diameter cermin utama 27,9 cm (0,279 m) dan panjang fokus 1,76 meter.

STEVia dilengkapi dengan teleskop (guider) yang berfungsi untuk menjaga kestabilan gerakan teleskop utama sehingga mampu mengikuti objek langit dalam waktu lama.

"Tugas utama STEVia adalah melakukan pengamatan survei pada gugus bintang terbuka untuk mencari eksoplanet dan bintang variabel baru. STEVia juga digunakan dalam pengamatan objek dan peristiwa langit yang berlangsung singkat, seperti supernova dan okultasi bintang," kata Bosscha.

Teleskop Utama

Teleskop Pemandu

Tipe Teleskop

Reflektor Schmidt - Cassegrain

Refraktor

Diameter

279 mm (0,279 m)

66 mm

Panjang fokus

1760 mm

388 mm

Rasio fokal

f/6,3

f/5,8

Detektor

Kamera CCD SBIG ST - 8 XME

Kamera CMOS ZWO ASI 120MM

Filter

BVRI (Pita Sempit) dan LRGB (Pita Lebar)

-

Luas Medan Pandang

26,8 x 17,9 menit busur

43 x 32,3 menit busur

[Gambas:Video CNN]

(lom/arh)