yamaha togel

    Release time:2024-10-09 22:13:29    source:untung88 penipu   

yamaha togel,topbos chip ungu,yamaha togelJakarta, CNN Indonesia--

Platform media sosial X(sebelumnya Twitter) mengalami peningkatan pendapatan di tengah rajinnya Bos mereka, Elon Musk, memprovokasi kerusuhan di Inggris.

X mengalami penurunan pendapatan selama beberapa bulan ke belakang. Namun, Juli menjadi bulan yang baik bagi mereka dengan lonjakan yang cukup signifikan dibandingkan bulan sebelumnya.

Dikutip dari platform data internet Appfigures, pengguna diperkirakan menghabiskan US$12,7 juta atau sekitar Rp199,4 miliar di aplikasi mobile X pada Juli.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amerika Serikat (AS) merupakan negara penghasil pendapatan utama X, dan Jepang secara mengejutkan berada pada urutan kedua.

Pendapatan X pada Juli menandai pertumbuhan 20 persen dari Month over Month (MoM) yang cukup mengesankan usai anjloknya pendapatan mereka selama beberapa waktu belakangan.

Pencapaian tersebut juga menandai peningkatan 8 persen dari pendapatan tertinggi sepanjang masa X yang sebelumnya tercatat pada bulan Maret, dan peningkatan 424 persen dari bulan Januari 2023.

Lihat Juga :
Elon Musk Salahkan DDOS usai Wawancara dengan Trump Delay 40 Menit

Deret provokasi

Saat perusahaannya tengah untung, Musk tengah rajin melontarkan berbagai macam provokasi, baik lewat unggahan teks maupun meme bergambar, terutama terkait kerusuhan SARA di Inggris dan supremasi kulit putih di AS.

Pemerintah Inggris sebelumnya meminta platform medsos untuk bertindak secara bertanggung jawab setelah kerusuhan berdarah melanda Inggris pasca-penyerangan terhadap tiga gadis muda di kelas dansa bertema Taylor Swift di Southport bulan lalu.

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyalahkan perusahaan medsos karena membiarkan penyebaran hoaks bahwa penyerang adalah pencari suaka.

Dalam satu unggahan, Musk menulis dalam unggahan yang kini sudah tak bisa ditemukan, bahwa "perang sipil tidak dapat dihindari" di Inggris.

Menteri kehakiman Inggris Heidi Alexander menyebut unggahan itu sebagai sesuatu yang "tidak dapat diterima".

Musk, yang juga bos Tesla, SpaceX, Starlink, hingga Neuralink, pun tengah gencar-gencarnya mepetDonald Trump, termasuk dengan wawancara live di X.

Dalam beberapa unggahannya, Musk gencar mempromosikan soal senjata api, kebebasan berpendapat tanpa batas, hingga menyudutkan kaum imigran.

Bruce Daisley, mantan wakil presiden Twitter untuk Eropa, Timur Tengah, dan Afrika, menilai Musk layak mendapat surat penangkapan akibat provokasinya itu.

Lihat Juga :
Teori Konspirasi Penembakan Trump Viral di X saat Musk Akui Dukungan

Daisley mengatakan Inggris harus "memperkuat" undang-undang keselamatan daring dan mempertimbangkan apakah regulator media, Ofcom, "layak untuk mengambil tindakan sangat cepat terhadap orang semacam Musk."

"Menurut pengalaman saya, ancaman sanksi pribadi itu jauh lebih efektif terhadap para eksekutif daripada risiko denda perusahaan," kata Daisley, dikutip dari The Guardian.

Menurutnya, sanksi semacam ini dapat memengaruhi gaya hidup miliarder teknologi itu.

[Gambas:Video CNN]

(lom/arh)