bosgacor88

    Release time:2024-10-08 02:14:50    source:togel quezon hari ini   

bosgacor88,gerai axis terdekat bandung,bosgacor88Denpasar, CNN Indonesia--

Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin mengaku mulai membubarkan kadernya, juga dari Banser dan Pagar Nusa, dari Bali setelah ada instruksi untuk pulang dari Ketum PB Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf.

Addin mengatakan para kader Banser hingga Pagar Nusa yang mengikuti apel kesetiaan di Bali tersebut berasal dari wilayah itu dan Jawa Timur.

"Iya (bubar) pelan-pelan. Ini dari Bali dan sebagian dari Jawa Timur. Kita berangsur-angsur (bubar), ini juga teman-teman menyemarakkan berbagai macam kuliner, festival di Bali dan segala macam," ujar Addin usai memimpin Apel Kesetiaan kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Padang Galak, Sanur, Denpasar Selatan, Bali, Jumat (23/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, dia membantah kegiatan apel kesetiaan itu untuk 'mengganggu' Muktamar PKB yang juga digelar di PKB akhir pekan ini. Diketahui, PBNU sedang membuat pansus yang mempersoalkan PKB.

Menurutnya apel kesetiaan ini tidak berkaitan dengan politik praktis karena menurutnya banyak yang mempersepsikan adanya apel ini berkaitan dengan Muktamar PKB di Bali.

"Karena banyak persepsi soal muktamar PKB yah, kita tidak ada kaitan politik muktamar-muktamaran. Yang pasti pasukan ini solid dan di belakang para kiai dan di belakang PBNU," ujarnya.

Ia juga menyatakan, bahwa apel ini tidak ada hubungannya dengan Muktamar PKB di Bali, kendati berbarengan.

"Jadi, perlu saya tegaskan apel ini tidak ada kaitannya dengan politik dan soal muktamar, ini sesuatu yang berbeda. Tapi apel di Bali ialah kita ingin turut serta memeriahkan pariwisata di Bali, buktinya adalah tempat ini. Saya dapat cerita ini tidak pernah digunakan sebelumnya oleh acara apapun. Dengan semua kehadiran pasukan kita ini menjadi ramai dan ke depan kita berharap menjadi ramai kembali," ujarnya.

Sebelumnya, Gus Yahya memerintahkan kepada seluruh kader Ansor, Banser, dan Pagar Nusa yang kini sedang menggelar apel siaga di Bali untuk pulang dan siaga untuk perintah berikutnya.

Diketahui gelaran apel Ansor-Banser-Pagar Nusa itu berlangsung bersamaan dengan Muktamar PKB di Bali akhir pekan ini.

"Hendaknya sahabat-sahabat sekalian kembali ke kediaman masing-masing dengan tertib, mempertahankan disiplin penuh, dan bersiaga untuk perintah selanjutnya," kata Gus Yahya dalam keterangan resminya di laman resmi NU.

Selain itu, Gus Yahya juga menyampaikan terima kasih atas sikap pengertian, ramah, dan terbuka dalam menerima Ansor, Banser, dan Pagar Nusa di Bali sejauh ini.

"Semoga Bersama masyarakat Bali, Indonesia akan meraih masa depan yang lebih baik," kata dia.

Sebelumnya, kader GP Ansor, Banser dan Pagar Nusa akan menggelar Apel Kesetiaan di Bali, pada tanggal 21-25 Agustus 2024. Apel yang diikuti sekitar 15.000 orang ini melibatkan kader Ansor-Banser dan Pagar Nusa wilayah Bali dan Jawa Timur.

Lihat Juga :
Sejumlah Tokoh Puri Tolak Apel Banser dan Pagar Nusa NU di Bali

Tokoh Bali tolak

Di sisi lain, pada Jumat ini para toko Puri atau Penglingsir di Bali yang menolak kegiatan ribuan Banser hingga Pagar Nusa dari GP Ansor yang apel di Pulau Bali.

Penolakan itu, dilakukan oleh sejumlah tokoh Puri yang adalah bangsawan Bali, khususnya mereka yang masih merupakan keluarga dari raja-raja Bali masa silam.

Para penglingsir itu adalah Penglingsir Puri Agung Pemecutan Badung, Ida Anak Agung Ngurah Putra Darmanuraga, Penglingsir Puri Agung Kerambitan, Ida Anak Agung Gde Puja Utama, Ida Anak Agung Ngurah Agung Juli Artawan Penglingsir Puri Anyar Tabanan, Ida Anak Agung Ngurah Agung Erawan Penglingsir Puri Ayar Kerambitan, Ida Anak Agung Ngurah Ugrasena Penglingsir Puri Singaraja, Buleleng.

"Kami atas nama Penglingsir Pura di Bali menyampaikan, satu, kami sangat menolak kegiatan yang dihadiri ribuan orang dari Banser, GP Ansor, NU dari luar Bali, karena dapat memberikan dampak negatif bagi industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali," kata Ida Anak Agung Ngurah Agung Juli Artawan Penglingsir Puri Anyar Tabanan, saat konferensi pers di Puri Putra Pemecutan Badung, Kota Denpasar, Jumat siang.

Kemudian kedua, ia menyampaikan keberadaan ormas yang menggunakan atribut dan seragam seperti tentara akan menimbulkan ketidaknyamanan wisatawan, keberadaan mereka berpotensi terjadinya gesekan dengan masyarakat lokal di Bali. Mereka juga khawatir risiko provokator yang menimbulkan kericuhan Bali menjadi terganggu sebagai kawasan pariwisata terutama di Nusa Dua, Badung.

Saat ditanya apa penolakan ini ada hubungan dengan Muktamar PKB di Bali, Ida Anak Agung NgurahUgrasenamenjawab, "Kami enggak ada kaitannya dengan itu (Muktamar PKB) kita bilang ini secara umum."

Merespons pernyataan sikap para tokoh puri di Bali itu, Addin mengklaim telah terjadi mispersepsi dan apel kesetiaan ini tidak ada agenda apa-apa.

"Ini mungkin ada mispersepsi yah. Saya pastikan bahwa apel ini tidak apa-apa, kami juga mencintai Bali. Dan, Bali adalah saudara kami, jadi kami juga dengan tertib dan kami juga terkomando, satu pasukan, satu garis yah," kata Addin.

"Jadi kita juga tidak mungkin merusak tatanan yang selama ini sudah terjaga. Apalagi ini daerah pariwisata internasional sama-sama kita jaga," imbuhnya.

Lihat Juga :
Cak Imin soal GP Ansor Apel saat Muktamar PKB Bali: Kirim Nasi Kotak
(kdf/kid)