slot bola88

    Release time:2024-10-08 06:15:52    source:codot hk rabu   

slot bola88,nomor punggung kane,slot bola88

Jakarta, CNBC Indonesia- Harga minyak mentah terpantau sedikit lesu pada perdagangan Rabu (25/9/2024), karena memudarnya kegembiraan atas stimulus ekonomi di China.

Per pukul 10:24 WIB, harga Brent stabil di posisi US$ 74,92 per barel. Sedangkan untuk jenis light sweetatau West Texas Intermediate (WTI) turun tipis 0,03% menjadi US$ 71,25 per barel.

Harga minyak sedikit menurun setelah euforia pasar atas stimulus ekonomi di China mulai memudar, meskipun laporan industri yang menunjukkan penurunan persediaan minyak mentah dan bahan bakar AS mendukung pasar.

Baca:
China Keluarkan Stimulus Ekonomi, Bursa Asia Dibuka Bergairah

Minyak sempat mendapat dukungan dari sentimen stimulus ekonomi China, di mana pemerintah China melalui bank sentral (People's Bank of China/PBoC) berencana memberikan stimulus moneter dan dukungan bagi pasar properti di China. Ini langkah baru pemerintah China untuk menghidupkan kembali ekonomi yang masih tertekan deflasi.

Gubernur PBoC, Pan Gongsheng bersama pejabat regulator keuangan lainnya mengatakan, bank sentral akan memangkas jumlah uang tunai yang harus dimiliki bank sebagai cadangan. Rasio persyaratan cadangan alias giro wajib minimum dipangkas 50 basis poin (bps).

PBoC juga akan memangkas suku bunga repo tujuh hari sebesar 0,2 poin persentase menjadi sebesar 1,5%. Suku bunga deposito dan suku bunga lainnya juga akan turun.

"Suku bunga hipotek juga akan dikurangi rata-rata sebesar 0,5 poin persentase," kata Pan, dikutip Reuters, Selasa (24/9/2024).

Langkah ini yang dapat memberikan sedikit keringanan bagi rumahtangga tetapi menimbulkan kekhawatiran terkait profitabilitas bank. Pan tidak menyebutkan kapan langkah-langkah tersebut akan mulai berlaku.

Pengumuman paket tindakan stimulus untuk ekonomi China oleh PBoC berkontribusi terhadap peningkatan harga komoditas, termasuk minyak, karena China sendiri menjadi importir minyak mentah terbesar di dunia.

Namun, para analis memperingatkan bahwa bantuan fiskal lebih lanjut diperlukan untuk meningkatkan kepercayaan pada ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut, yang mengurangi dampak awal pengumuman tersebut pada harga minyak.

Meskipun begitu, penurunan persediaan minyak mentah dan bahan bakar AS memberikan sedikit dukungan bagi pasar, yang secara umum telah meningkat sejak harga jatuh ke level terendahnya sejak 2021 pada 10 September lalu.

Persediaan minyak AS turun 4,34 juta barel minggu lalu sementara persediaan bensin turun 3,44 juta barel dan persediaan sulingan turun 1,12 juta barel, menurut sumber pasar yang mengutip angka-angka American Petroleum Institute pada Selasa kemarin.

Di lain sisi, konflik yang semakin memanas di Timur Tengah antara Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon dan Israel juga mendukung harga minyak mentah, dengan roket lintas batas yang diluncurkan oleh kedua belah pihak meningkatkan kekhawatiran akan meluasnya perang di wilayah penghasil utama.

Hizbullah pada hari ini mengonfirmasi bahwa komandan senior Ibrahim Qubaisi tewas akibat serangan udara Israel di ibu kota Lebanon seperti yang diumumkan Israel sebelumnya. Israel mengatakan Qubaisi memimpin pasukan rudal dan roket kelompok tersebut.

Tak hanya itu saja, badai yang mengancam Pantai Teluk AS telah mengubah arah menuju Florida dan menjauhi wilayah penghasil minyak dan gas di dekat Texas, Louisiana, dan Mississippi.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(chd/chd) Saksikan video di bawah ini:

Video: Timur Tengah Kian Panas, Emas & Minyak Ikut Membara?

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Usai 'Terbang' Tinggi, Harga Minyak Dunia Kembali Nyungsep