kursi patah

    Release time:2024-10-08 06:17:52    source:tim nasional sepak bola swiss pemain   

kursi patah,top up murah pulsa tri,kursi patahJakarta, CNN Indonesia--

Pemimpin Partai Move Forward (MFP),Pita Limjaroenrat, dikabarkan bakal menghadapi pesaing dari koalisi partainya dalam pemungutan suara perdana menteri Thailand kedua di parlemen pada Rabu (19/7) besok.

Petinggi partai Pheu Thai, Srettha Thavisin, mendeklarasikan dirinya siap menjadi PM jika dia mendapat kepercayaan dari partai. Pheu Thai sendiri tergabung dalam koalisi MFP berisikan tujuh partai.

Lihat Juga :
Ukraina: Rusia Siapkan 100 Ribu Prajurit Siaga Serangan Besar-besaran

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DikutipBangkok Post, seorang sumber dari Pheu Thai juga menuturkan jika Pita pada akhirnya didiskualifikasi dari pencalonan PM, partai akan meminta pengunduran voting di parlemen dan segera mencalonkan Srettha sebagai PM.

Lihat Juga :
Kapal Induk AS USS Ronald Reagan Merapat di Bali, Ada Apa?

[Gambas:Video CNN]

Sementara itu, senator Thailand Seri Suwannapanont mengatakan pemimpin Partai Move Forward (MFP), Pita Limjaroenrat, tidak bisa ikut pemungutan suara putaran kedua parlemen pada Rabu (19/7), untuk menjadi PM.

"Kami tidak bisa mencalonkan nama yang sama dua kali," kata Seri kepada wartawan, seperti dikutip The Star, Senin (17/7).

Seri menyampaikan hal itu usai Pita gagal meraup suara mayoritas parlemen untuk membentuk pemerintahan baru pada Kamis (13/7).

Ia hanya mengantongi 324 suara di parlemen, kurang 51 suara untuk mencapai minimal 375 suara yang dibutuhkan calon PM demi membentuk pemerintahan.

Di level Senat, hanya 13 senator yang memilih Pita, sementara yang lainnya menolak maupun abstain.

Pilihan Redaksi
  • Korban Tewas Sekte Sesat di Kenya Bertambah Jadi 403 Orang
  • Rusia Larang Pejabat Pakai iPhone, Takut Diretas hingga Dimata-matai

Pada Sabtu (14/7), Pita menyatakan bahwa dia bersedia mundur dan membiarkan mitra koalisinya, Partai Pheu Thai, memimpin untuk membentuk pemerintahan apabila dia gagal dalam putaran kedua.

"Saya ingin meminta maaf bahwa kami belum juga berhasil. Saya siap memberikan kesempatan kepada Thailand dengan memberikan partai kedua yang memenangkan suara terbanyak dalam pemilu untuk membentuk koalisi (pemerintah)," kata Pita dalam sebuah video yang dirilis timnya.

Namun, pada Senin (17/7), Pita menyampaikan bahwa delapan partai aliansinya mendukung dia menjadi PM. Dia pun pede bahwa Senat tak akan bisa menghalangi putaran keduanya pada Rabu ini, demikian dilaporkan Reuters.

(rds/rds)