link alexistogel login

    Release time:2024-10-07 21:37:37    source:togelbet168   

link alexistogel login,obat kuat murah di alfamart dan indomaret,link alexistogel login

Jakarta, CNBC Indonesia -PT Pertamina Gas (Pertagas), anak usaha PT PGN Tbk (PGAS), mengungkapkan peran yang dilakukan oleh perusahaan dalam mengelola proyek pipa transmisi gas di Pulau Jawa, khususnya pada proyek Pipa Transmisi Gas Cirebon-Semarang (Cisem).

Direktur Teknik dan Operasi Pertagas Indra P. Sembiring mengungkapkan, Pertagas kini mengelola beberapa jaringan pipa gas di beberapa ruas di Jawa, termasuk Pipa Transmisi Gas Cisem Tahap 1 ruas Semarang-Batang, Jawa Tengah.

"Jadi sebelumnya Pertagas itu sudah memiliki pipa di Jawa Timur, kemudian sampai ke Gresik. Nah sampai Gresik terus sampai ke Semarang. Dari Semarang dilanjutkan dengan pipa ke Batang itu yang Cisem 1. Kemudian selain itu, Pertagas juga ada di Jawa bagian Barat, itu dari Cilegon sampai ke Cirebon itu dimiliki juga oleh Pertagas," jelas Indra kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, Kamis (3/10/2024).

Indra mengatakan, nantinya jika proyek Pipa Gas Transmisi Cisem Tahap 2 yang terbentang di Batang-Cirebon-Kandang Haur Timur tersebut sudah selesai dibangun, maka Pertagas bisa menyambungkan jaringan pipa yang dimiliki perusahaan ke pipa gas Cisem tahap 2 tersebut.

"Nah pipa Cisem 2 inilah yang akan menghubungkan dari yang tadi dari Batang Cisem 1 sampai ke Cirebon, ke pipa Pertagas. Artinya nanti Pipa Cisem 2 ini akan di-connectke fasilitas Pertagas," tambahnya.

Lebih lanjut, Indra mengatakan, pihaknya juga terlibat dari tahapan desain proyek Pipa Cisem Tahap 2 ini. Hal ini ditujukan agar gas di Pulau Jawa diarlikan melalui infrastruktur yang terintegrasi dan saling berkoneksi antara satu ruas dengan ruas lainnya.

"Jadi memang dalam pembangunan ini Pertagas sudah terlibat sejak saat desain. Jadi kita bekerja sama dengan timnya dari Pak Laode (Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas ESDM) untuk bagaimana desain ini, karena bagaimana mengoperasikan pipa ini dari ujung dari Jawa Timur sampai Jawa Barat untuk konteks di Pulau Jawa itu adalah menjadi satu kesatuan. Jadi sudah terlibat sejak desain," paparnya.

Selain itu, Indra menyebut, pada masa konstruksi Pipa Gas Transmisi Cisem 2 ini juga melalui beberapa ruas pipa yang dikelola Pertagas. Dengan demikian, perusahaan juga akan terlibat dalam konstruksi Pipa Cisem 2 ini.

"Dan juga dalam tahap konstruksi tentunya karena beberapa jalur dan pipa ini adalah memakai jalurnya dari Pertagas, tentunya kami akan terlibat erat dengan tim dari Migas untuk pembangunan dalam konstruksi. Sehingga tadi harapan dari yang disampaikan oleh Pak Laode, 18 bulan tepat waktu tentunya itu menjadi tantangan juga, challengejuga dari kami untuk supportke sana," tuturnya.

Dengan begitu, Indra menyebut, pihaknya pun siap bila akhirnya ditunjuk menjadi pengelola atau operator jaringan Pipa Transmisi Gas Cisem 2 saat proyek tersebut sudah terbangun pada Kuartal 1 2026 mendatang.

"Dan yang terakhir nanti kami juga siap jika nanti pipa Cisem 2 ini sudah selesai dan kami ditunjuk menjadi operator untuk melakukan operasi dan maintenancedi pipa ini, kami sudah siap karena semua fasilitas kami sudah memiliki dan operasi dari ujung Timur Jawa sampai Jawa Bagian Barat sudah kami miliki," tandasnya.

Perlu diketahui, pembeli gas dari proyek Pipa Cisem 1 sepanjang 62 km ini yaitu PT PGN Tbk, Subholding Gas Pertamina. Lalu, Pertagas berperan mengangkut dan mengalirkan gas PGN ini kepada pembeli akhir, yakni Kawasan Industri Batang dan Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah, serta jarigan distribusi gas untuk pelanggan rumah tangga (jargas).

Pertagas sebagai pengelola atau operator Pipa Cisem Tahap 1 mendapatkan pendapatan dari biaya angkut atau toll fee dari pemilik gas.

Direktur Utama Pertagas Gamal Imam Santoso sempat menyebut, tarif toll (toll fee) atau biaya angkutan gas Pipa Cisem 1 ini sebesar US$ 0,31 per seribu standar kaki kubik (MSF).

Pertagas merupakan operator dalam pengoperasian Pipa Gas Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap 1. Adapun fasilitas penerima gas untuk proyek Pipa Cisem Tahap 1 yaitu Onshore Receiving Facility (ORF) Tambak Rejo, Semarang, Jawa Tengah.

Gambarannya, gas bumi mengalir dari Lapangan Jambaran Tiung Biru dan beberapa lapangan gas lainnya melalui Pipa Gresik - Semarang (Gresem) yang secara teknis dikelola tekanan dan pembagiannya di ORF Tambak Rejo, lalu disalurkan menuju konsumen, seperti kawasan-kawasan industri.

Pipa Cisem Tahap 1, Ruas Semarang-Batang merupakan jalur pipa transmisi gas sepanjang 62 km mulai dari Semarang sampai dengan Batang. Pipa Cisem ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan Kawasan Industri Kendal (KIK) dan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), serta kawasan-kawasan industri lainnya di sepanjang Pipa Transmisi Cisem Tahap I.

Adapun aset tersebut dibangun oleh Kementerian ESDM menggunakan dana APBN sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) dan dikelola oleh Lemigas dan Pertamina Gas (Pertagas) sebagai Operation & Maintenance (O&M).

Baca:
Pipa Cisem 1-2 Rp 3,8 Triliun Tersambung, Ini Sumber Pemasok Gasnya

Proyek Pipa Cisem Tahap 2

Proyek Pipa Transmisi Gas Bumi Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap II ini dibangun sepanjang 245 kilo meter (km), mencakup ruas Batang - Cirebon - Kandang Haur Timur. Proyek ini merupakan kelanjutan dari Cisem Tahap I senilai Rp 1,17 triliun yang sudah selesai dibangun dan beroperasi pada 2023. Adapun Pipa Cisem Tahap I mencakup ruas Semarang-Batang.

Berdasarkan catatan Kementerian ESDM, proyek pembangunan Pipa Cisem Tahap 2 senilai Rp 2,7 triliun ini menggunakan dana APBN kontrak tahun jamak (multi years contract) 2024-2026.

Proyek ini merupakan langkah strategis pemerintah untuk menghubungkan jaringan pipa transmisi Sumatera, Jawa Bagian Barat, dan Jawa Bagian Timur. Pembangunan atau awal konstruksi ditandai dengan peresmian First Welding atau pengelasan pipa perdana oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Kabupaten Batang, Senin (30/09/2024).

Proyek tersebut dibangun dalam rangka memperkuat rantai suplai gas bumi secara nasional, sehingga bisa mencapai kemandirian energi serta mempercepat penyediaan infrastruktur energi.

Adapun, proses tender dimulai pada April 2024 dan diumumkan pada 4 Juli 2024 dengan konsorsium KSO PT Timas Suplindo - PT Pratiwi Putri Sulung ditetapkan sebagai pelaksana proyek.

Selain itu, nilai kontrak proyek mencapai Rp 2,7 triliun mencakup seluruh aspek pekerjaan konstruksi terintegrasi, dari perancangan hingga pelaksanaan. Sementara durasi pelaksanaan proyek ditetapkan selama 18 bulan, terhitung sejak penandatanganan kontrak 2 Agustus 2024.

Lebih lanjut, PT Amythas telah ditunjuk sebagai Konsultan Manajemen Konstruksi (MK). Tugas konsultan ini mencakup pengawasan dan pendampingan teknis, memastikan agar seluruh proses pembangunan berjalan sesuai standar yang telah ditetapkan.

Saat ini, persiapan administrasi proyek sudah selesai, dan pekerjaan fisik di lapangan akan segera dimulai. Tim pelaksana sedang memobilisasi alat berat dan tenaga kerja, dengan pekerjaan konstruksi yang dijadwalkan dimulai pada Oktober 2024.

Sumber gas proyek Cisem II berasal dari Lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB) dan Long Term Plan (LTP) yang berasal dari potensi seluruh WK yang ada di wilayah Jawa Timur (WK Agung dan WK Bulu).

Sedangkan, penerima manfaat dari pembangunan proyek Cisem II adalah Kilang Balongan, berbagai industri di wilayah Jawa Barat, jargas rumah tangga, serta tambahan kebutuhan dari Pupuk Kujang.

Baca:
RI Mau Bangun Pipa Gas Aceh-Jatim, Tapi Masih Terputus di 2 Titik

(wia/wia) Saksikan video di bawah ini:

Video: Transisi Energi, Pipa Gas Diperluas ke Industri & Rumah Tangga

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Pipa Gas Cisem 1 Rp 1,17 Triliun Sudah Beroperasi, Segini Tarif Tolnya