celta vigo girona fc

    Release time:2024-10-07 21:49:08    source:statistik wout weghorst   

celta vigo girona fc,codashop domino top up,celta vigo girona fcJakarta, CNN Indonesia--

Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengungkapkan alasan negara-negara Arab menolak membentuk pasukan perdamaian internasional di Jalur Gaza Palestina.

Pembentukan pasukan perdamaian internasional sebenarnya bisa sejalan dengan amanat Resolusi 377A yang diajukan Mesir di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Lihat Juga :
Negara-negara Arab Tolak Bentuk Pasukan Internasional untuk Gaza

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, negara-negara Arab tidak setuju pembentukan pasukan internasional di Gaza. Al Thani menyatakan langkah yang harus dikedepankan adalah upaya diplomasi berupa negosiasi damai antara Israel dengan Hamas.

[Gambas:Video CNN]

"Tak seorang pun dari wilayah ini [Teluk] akan menerima untuk mengerahkan pasukan [mengikuti] tank Israel. Ini tak bisa diterima," kata Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, dikutip New Arab, Rabu (13/12).

Al Thani juga menentang kekuatan internasional di Gaza dalam kondisi saat ini.

Lihat Juga :
KILAS INTERNASIONALViral Dubes Israel Kesal soal Palestina Merdeka hingga RI Sindir AS

"Kita tak boleh selalu membicarakan warga Palestina seolah mereka butuh penjaga," lanjut dia.

Wilayah Palestina yang terbagi oleh dua faksi yang saling bertikai juga dinilai negara-negara Arab membuat pembentukan pasukan internasional yang akan ditugaskan di Palestina akan sulit.

Banner artikel Ceasefirenow

Rakyat Palestina diwakili Otoritas Palestina yang hanya menguasai sebagian Tepi Barat. Sementara itu, Jalur Gaza dikuasai kelompok perlawanan Hamas.

Otoritas Palestina dan Hamas kerap bersaing dan berselisih, terutama soal kemerdekaan Palestina.

Meski demikian, Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyed mengatakan Hamas tidak boleh dihapus.

Ia menegaskan bahwa Hamas "merupakan bagian integral dari mosaik politik Palestina."

Lihat Juga :
ANALISISBisakah PBB Kirim Pasukan Internasional ke Gaza Melalui Resolusi 377A?

Sementara itu, Al Thani mengatakan kebrutalan Israel "memperkecil peluang" gencatan senjata.

"Ada tanggung jawab bersama di kita semua untuk menghentikan pembunuhan ini, untuk kembali ke meja perundingan guna menemukan solusi jangka panjang," kata dia.

Israel melancarkan agresi ke Palestina dan mendeklarasikan perang ke Hamas pada 7 Oktober. Hari-hari setelah itu, mereka menyerang warga dan objek sipil seperti rumah sakit hingga kamp pengungsian.

(tim/bac)