boswin 168

    Release time:2024-10-07 21:24:57    source:hotspin 69 slot   

boswin 168,2d 27,boswin 168Jakarta, CNN Indonesia--

Kepala Pemerintahan Kota Gaza Palestina Yahya Al Sarraj mengatakan pasukan Israelmenggempur pusat arsip di wilayah itu pada Rabu (29/11).

Al Sarraj  mengatakan Gedung Pusat Arsip Gaza itu menyimpan ribuan dokumen bersejarah soal Palestina terhitung sejak 150 tahun lalu.

Lihat Juga :
Houthi Yaman Ancam Gempur Israel Jika Agresi ke Jalur Gaza Lanjut

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Pusat Arsip juga memuat denah bangunan kuno bernilai sejarah dan dokumen tulisan tangan dari tokoh bangsa ternama.

"Dokumen-dokumen ini, yang sudah ada sejak lama, terbakar, menjadi abu, menghapus sebagian besar ingatan kita tentang Palestina," ujar Al Sarraj.

Lihat Juga :
Penembakan Yerusalem, Israel Kekeh Ingin Bekali Warga dengan Senapan
Banner artikel Ceasefirenow
Lihat Juga :
KILAS INTERNASIONALIsrael Beri Syarat Gencatan sampai Selandia Baru soal Pilot Susi Air

Tak hanya pusat arsip, perpustakaan utama di Jalur Gaza yang dikenal sebagai Kantor Umum juga tak luput dari pemboman Israel.

Al Sarraj juga menerangkan pasukan Israel menargetkan banyak bangunan, termasuk pusat kebudayaan besar dan monumental Rashad Al Shawwa hingga taman umum milik pemerintah kota.

Israel juga menyerang tugu peringatan di sejumlah provinsi saat awal agresi.

Pilihan Redaksi
  • Menlu RI di DK PBB: Palestina Punya Hak Jadi Negara Merdeka
  • Hamas Klaim Tanggung Jawab atas Penembakan di Yerusalem
  • Iron Dome Israel Siaga di Tengah Gencatan Senjata Gaza, Ada Apa?

Pasukan Israel, kata dia, juga menargetkan Dewan Legislatif Palestina dan monumen peringatan di Taman Peringatan Prajurit Tak Dikenal (Al-Jundi Al-Majhool).

Al Sarraj menyebut gempuran yang terus terjadi dari pasukan Israel membuat kota-kota di Palestina tak bisa dihuni.

Israel melancarkan agresi ke Palestina pada 7 Oktober. Mereka juga mendeklarasikan perang melawan Hamas.

Sepanjang operasi, pasukan Israel menyerang objek dan warga sipil. Imbas gempuran itu, lebih dari 15.000 warga di Palestina meninggal.

 

(isa/rds)