angka kecoa dalam togel

    Release time:2024-10-08 03:52:03    source:tigerslot777   

angka kecoa dalam togel,perpaduan warna silver cocok dengan warna apa,angka kecoa dalam togelJakarta, CNN Indonesia--

Baru-baru ini, kelompok perlawanan di PalestinaHamas menjadi sorotan usai membebaskan anak ke Israeltanpa orang tua.

Remaja berusia 13 tahun bernama Hila Rotem Shoshani bebas dari Gaza tanpa sang ibu, Raaya Rotem, pada akhir pekan lalu.

Lihat Juga :
Isi Surat Viral 'Terima Kasih' Sandera Israel yang Dilepas Hamas

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi, mereka bersama," ujar Hila, dikutip CNN.

Menanggapi pembebasan anak tanpa orang tua ini, militer Israel buka suara.

Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Jonathan Conricus menuduh pemisahan ini mencederai perjanjian gencatan senjata.

Lihat Juga :
Alasan Gencatan Senjata Israel Hamas di Jalur Gaza Diperpanjang

Hamas sementara itu menyatakan tak mengetahui di mana ibu Hila, menurut keterangan Yair.

Pembebasan ini merupakan bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang dimulai 24 November.

Pembebasan anak tanpa orang tua yang disandera disebut menyalahi kesepakatan gencatan senjata karena seharusnya anak dan orang tua dibebaskan bersama.

Di kesempatan terpisah, sumber diplomatik mengatakan 40 sandera tak berada di tangan Hamas.

Banner artikel Ceasefirenow

Lalu bagaimana fakta sebenarnya soal sandera di Gaza ini?

Sumber tersebut menyebutkan untuk saat ini lebih dari 40 sandera yang dibawa dari Israel ke Gaza pada 7 Oktober tak ditahan Hamas.

CNN sebelumnya melaporkan sekitar 40 hingga 50 sandera disandera oleh Jihad Islam Palestina atau kelompok atau individu lain.

Penahanan itu terjadi sebelum penyerahan sandera dimulai dan gencatan senjata diterapkan yakni pada 24 November.

Lihat Juga :
Viral Sandera Israel Kirim Surat 'Terima Kasih' untuk Hamas

Di hari itu, Hamas dan Israel resmi memberlakukan gencatan senjata empat hari mulai pukul 07.00 atau 12.00 WIB.

Di gencatan senjata kali itu, Hamas membebaskan 50 warga Israel termasuk mereka yang berkewarganegaraan ganda, 17 warga negara Thailand, dan satu warga Filipina.

Israel sementara itu, membebaskan 150 tahanan Palestina yang dipenjara di negara itu.

Pada Selasa (28/11), kedua pihak sepakat memperpanjang gencatan senjata dua hari.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al Ansari mengatakan kesepakatan awal soal perpanjangan jeda kemanusiaan ini adalah satu hari untuk tambahan 10 warga Israel yang dibebaskan.

Namun, dia mendapat tawaran baru dari Hamas.

Lihat Juga :
9 Komandan-Tokoh Hamas yang Tewas Dibunuh Pasukan Israel

"Kami mendapat konfirmasi dari Hamas bahwa 20 sandera tambahan akan dibebaskan dalam dua hari," ujar Al Ansari, dikutip Middle East Eye.

Dia kemudian berujar, "Di sisi Palestina, itu berarti 60 warga Palestina akan dibebaskan dari penjara-penjara Israel."

Gencatan senjata ini berlangsung usai nyaris dua bulan Israel melancarkan agresi ke Palestina.

Selama operasi, mereka menyerang warga dan objek sipil seperti sekolah dan rumah sakit. Imbas gempuran Israel, lebih dari 14.800 orang di Palestina meninggal.

(bac/bac)