nokos artinya

    Release time:2024-10-07 21:50:58    source:wso55 slot   

nokos artinya,arek-arek togel,nokos artinya

Jakarta, CNBC Indonesia- Pemenang Nobel Joseph Stiglitz mengatakan bahwa Federal Reserve menaikkan suku bunga terlalu tinggi dan terlalu cepat, sehingga sekarang perlu melakukan pemangkasan besar-besaran.

Menurutnya, The Fed harus menurunkan suku bunga sebesar setengah poin pada pertemuan yang akan datang. Ia mengungkapkan, bank sentral Amerika Serikat (AS) tersebut telah bertindak terlalu jauh dan terlalu cepat dengan pengetatan kebijakan moneter dan membuat masalah inflasi semakin parah.

Komentarnya muncul menjelang rilis data pekerjaan AS yang sangat penting pada hari Jumat. Sementara para investor memantau dengan seksama jumlah gaji nonpertanian bulan Agustus untuk mendapatkan petunjuk tentang ukuran penurunan suku bunga yang diharapkan bulan ini.

Baca:
Harga Emas 'Panas Dingin', Harap-Harap Cemas Keputusan The Fed

Para ahli strategi biasanya mengatakan bahwa hasil yang paling mungkin dari pertemuan Fed 17-18 September adalah penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin, meskipun taruhan untuk penurunan 50 basis poin telah meningkat dalam beberapa hari terakhir.

Stiglitz, yang memenangkan Hadiah Nobel pada tahun 2001 untuk analisis pasarnya, bergabung dengan para ekonom AS seperti kepala ekonom JPMorgan yang menyerukan penurunan suku bunga besar-besaran pada bulan ini.

"Saya telah mengkritik the Fed karena bertindak terlalu jauh, terlalu cepat," kata Stiglitz kepada Steve Sedgwick dari CNBC International, dikutip Sabtu (7/9/2024).

Stiglitz menilai sangat penting bagi The Fed untuk menormalkan suku bunga dan The Fed keliru saat mempertahankan suku bunga acuan mendekati nol dalam jangka waktu yang begitu lama sejak tahun 2008.

"Tetapi kemudian mereka melampaui itu ke tingkat suku bunga yang pernah ada, dan saya pikir hal ini menempatkan ekonomi pada risiko dengan keuntungan yang sangat kecil, mungkin malah memperburuk inflasi, ironisnya, karena jika Anda melihat lebih cermat pada sumber-sumber inflasi, komponen yang besar adalah perumahan," ujar Stiglitz.

Baca:
Satu per Satu Bank Asing Tinggalkan RI, Ini Daftar dan Alasannya

"Jika Anda memikirkan, bagaimana kita mengatasi masalah kekurangan perumahan, yang meningkatkan harga inflasi - apakah menurut Anda menaikkan suku bunga mempersulit pengembang real estat untuk membangun lebih banyak rumah, pemilik rumah untuk membeli lebih banyak rumah, akan menyelesaikan masalah kekurangan perumahan? Tidak, itu justru salah arah," lanjutnya.

"Jadi, saya percaya bahwa mereka telah berkontribusi pada masalah inflasi. Sekarang, meskipun model mereka tidak bekerja dengan cara ini, dan mereka tidak melihat sesuatu, saya pikir, sedalam yang seharusnya, model mereka mengatakan kepada mereka [untuk] melihat kelemahan-kelemahan di dalam perekonomian, dan oleh karena itu kita harus menurunkan suku bunga," lanjutnya.

Adapun suku bunga pinjaman acuan the Fed saat ini ditargetkan pada kisaran antara 5,25%-5,5%.

Para pelaku pasar dengan tegas memperkirakan penurunan suku bunga pada pertemuan penetapan kebijakan Fed berikutnya, dengan spekulasi penurunan setengah poin meningkat tak lama setelah rilis laporan hari Rabu mengenai Job Openings and Labor Turnover Survey, atau JOLTS.

Data menunjukkan bahwa lowongan pekerjaan AS turun ke level terendah dalam 3½ tahun terakhir di bulan Juli, dalam apa yang dilihat sebagai tanda lain dari kelonggaran di pasar tenaga kerja.


(luc/luc) Saksikan video di bawah ini:

Video: BI Yakin The Fed Bakal Semakin Agresif Pangkas Bunga

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article ECB Diramal Pangkas Suku Bunga Juni, The Fed Mau Nyalip?