klasemen kashima antlers

    Release time:2024-10-09 23:04:53    source:buku impian togel   

klasemen kashima antlers,winsortoto slot login,klasemen kashima antlersJakarta, CNN Indonesia--

Para arkeolog mengungkap 63 makam yang berasal dari setidaknya 2.500 tahun yang lalu, di Damietta, Mesir, bersama dengan harta karun berupa artefak emas, koin, dan tembikar.

Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir, dalam pengumuman temuan tersebut pada 23 Juli, menilai artefak-artefak tersebut dapat memberi pengetahuan lebih jauh tentang "rahasia peradaban Mesir kuno," termasuk praktik penguburan saat itu.

Selain itu, ada wawasan soal peran kota pesisir tersebut dalam perdagangan luar negeri kuno.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penggalian tersebut juga mengungkap 38 koin perunggu yang disimpan dalam vas keramik dari era Ptolemeus, salah satu dinasti yang berkuasa setelah kematian Alexander Agung dari 323 hingga 30 SM.

Situs penggalian, yang dikenal sebagai Tal al-Deir, disebut sebagai nekropolis, istilah yang digunakan untuk pemakaman rumit di sebuah kota kuno.

Kementerian mengatakan kompleks pemakaman yang sangat penting selama Dinasti ke-26 tersebut juga tetap digunakan sepanjang zaman Romawi dan Bizantium setelahnya.

Lihat Juga :
Kota Emas Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Mesir

Kotb Fawzy, pejabat Kementerian Pariwisata dan Purbakala yang mengawasi penggalian tersebut, mengungkap para arkeolog juga menemukan makam besar di Tal al-Deir yang berisi orang-orang dengan status sosial tinggi.

Jenazah-jenazah tersebut dikubur dengan patung-patung berlapis emas yang menggambarkan simbol-simbol keagamaan dan berhala-berhala Mesir kuno.

Salima Ikram, profesor bidang Egiptologi di American University, Kairo, yang tidak terlibat dalam penggalian tersebut, menyatakan artefak-artefak itu memberikan "banyak informasi" tentang periode-periode terakhir sejarah Mesir Kuno. 

"Berdasarkan jenis objeknya, terutama jimat emasnya, orang dapat melihat bahwa ini adalah nekropolis yang kaya dan jelas kotanya memiliki banyak [stratifikasi] sosial (hierarki masyarakat yang ditentukan berdasarkan faktor sosial dan politik)," jelas dia, melansir CNN.

Lihat Juga :
Pakar Bicara Peluang Bangkitnya 'Kutukan' Mumi Fir'aun

Rangkaian temuan

Penggalian dan misi untuk menjelajahi nekropolis tersebut telah berlangsung selama bertahun-tahun.

Pada 2019, kementerian mengumumkan penemuan tujuh koin emas yang berasal dari periode Bizantium di Mesir (284 hingga 641 M) serta koleksi patung Ushabti yang diukir dengan nama Raja Psamtik II dari Dinasti ke-26.

Tiga tahun kemudian, kementerian mengumumkan penemuan 20 makam yang menyimpan harta karun berupa patung-patung berlapis emas.

Arca-arca ini menggambarkan dewa-dewi Mesir seperti Bastet, dewi yang sering kali berwujud kucing dan dipercaya sebagai pemandu manusia di akhirat.

Selain itu, ada Horus yang sering kali digambarkan sebagai elang dan merupakan simbol perlindungan.

Penemuan pada 2022 ini menampilkan makam-makam yang meliputi lubang-lubang sederhana dan makam-makam dari batu bata lumpur (batu bata kering yang terbuat dari campuran lumpur dan komponen alami lainnya).

Ada pula beberapa yang terbuat dari batu kapur yang diasumsikan sebagai makam orang-orang kaya yang telah meninggal.

Tahun ini, penemuan terbaru dengan 63 makam tersebut sebagian besar terdiri dari makam-makam dari batu bata lumpur serta beberapa pemakaman sederhana.

Lihat Juga :
Harta Karun 2.000 Tahun di Kazakhstan Ungkap Peradaban Kuno Misterius

"Salah satu aspek paling menarik dari penggalian yang disponsori pemerintah di Damietta ini adalah bahwa penguburan tersebut mendokumentasikan berbagai teknik pemakaman di area pemakaman yang sama," kata Lorelei Corcoran, profesor sejarah seni dan direktur Institut Seni dan Arkeologi Mesir di Universitas Memphis, Tennessee, yang tidak ikut dalam penggalian tersebut.

"Mulai dari menempatkan jenazah di lubang penguburan sederhana hingga penguburan di dalam bangunan dari batu bata lumpur," lanjutnya. 

"Hal ini, bersama dengan penemuan jimat berlapis emas berbentuk dewa-dewi Mesir dan tumpukan koin, juga menggambarkan dikotomi kekayaan dan status individu yang dimakamkan di sini," tandas dia.

[Gambas:Video CNN]

(tim/arh)