top up vip domino

    Release time:2024-10-08 02:08:07    source:gambar mbape   

top up vip domino,rtv olxtoto,top up vip dominoJakarta, CNN Indonesia--

Hungaria kini memiliki presiden terpilih yang bakal menggantikan Katalin Novak. Parlemen pada Senin (26/2) sepakat memilih Ketua Mahkamah Konstitusi Tamas Sulyok sebagai presiden selanjutnya.

Tamas Sulyok terpilih sekitar dua pekan setelah Katalin Novak tiba-tiba mengundurkan diri pada Sabtu (10/2) akibat skandal pelecehan seksual di panti asuhan.

Lihat Juga :
Presiden Hungaria Katalin Novak Mundur Usai Dihantam Demo soal Skandal

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Parlemen memilih Sulyok untuk masa jabatan lima tahun dengan dukungan anggota parlemen dari partai Orban yang berkuasa dan memiliki mayoritas suara.

"Sebagai seorang pengacara, juga kini sebagai Presiden, saya dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan membela persatuan bangsa dengan menjunjung tinggi nilai-nilai dasar hukum," kata Sulyok dalam pernyataan usai pencalonannya.

[Gambas:Video CNN]



Dalam pidato singkatnya setelah terpilih, dia menjanjikan transparansi dalam keputusannya mengenai pengampunan dan penghargaan presiden.

Pihak oposisi mengkritik pencalonan Sulyok yang tidak berpengalaman secara politik.

Sekitar 3.000 orang menggelar protes hari Minggu yang dilakukan empat partai oposisi untuk menyerukan pemilihan presiden langsung. Jabatan presiden Hungaria sebagian besar bersifat seremonial.

Pilihan Redaksi
  • Erdogan Akhirnya 'Luluh', Restui Swedia Gabung NATO
  • Uni Eropa Desak Jeda Kemanusiaan di Gaza

AFP memberitakan Sulyok merupakan hakim konstitusi pada 2014 dan menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi Hungaria sejak 2016, sebuah mandat yang ia terima dengan dukungan anggota parlemen dari partai berkuasa Fidesz.

Dia dijadwalkan akan resmi menjabat sebagai Presiden Hungaria mulai 5 Maret.

Sementara itu, Katalin Novak mengundurkan diri usai mendapatkan tekanan atas keputusannya mengampuni seorang pria yang dihukum karena membantu menutupi kasus pelecehan seksual di panti asuhan negara itu.

Pada April 2023, menjelang kunjungan Paus Fransiskus, Novak memutuskan mengampuni sekitar dua lusin orang, di antaranya wakil direktur panti asuhan yang membantu mantan direktur panti tersebut menyembunyikan kejahatannya.



Eks Direktur itu divonis 8 tahun penjara karena melakukan skandal pelecehan seksual terhadap anak laki-laki di bawah umur selama kurun waktu 2004-2016. Adapun eks Wakil Direktur itu dihukum lebih dari 3 tahun.

Novak kemudian dihantam kritik kiri kanan termasuk demonstrasi terkait keputusannya mengampuni pria yang menutupi kasus pelecehan seksual di panti asuhan itu. Hingga akhirnya, ia memutuskan mengundurkan diri pada Sabtu (10/2).

(AFP/chri)