statistik tim nasional sepak bola portugal vs tim nasional sepak bola swiss

    Release time:2024-10-07 22:29:10    source:erek01   

statistik tim nasional sepak bola portugal vs tim nasional sepak bola swiss,golttogel,statistik tim nasional sepak bola portugal vs tim nasional sepak bola swissJakarta, CNN Indonesia--

Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI) menyatakan siap membantu Muhammad Yusri, bocah keturunan WNI yatim piatu berusia 8 tahun yang tinggal di Malaysia, agar mendapat status kewarganegaraan.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kemlu RI Judha Nugraha mengatakan urusan itu bakal ditangani oleh Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur, Malaysia.

Lihat Juga :
Bocah Keturunan RI Jadi Yatim Piatu tanpa Kewarganegaraan di Malaysia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam beleid itu, selama sang ibu bisa diverifikasi sebagai warga negara Indonesia (WNI) dan anaknya dapat diverifikasi sebagai anak biologis sang ibu maka anak berhak memiliki kewarganegaraan Indonesia.

"Selama Ibu dapat diverifikasi sebagai WNI dan anaknya dapat diverifikasi sebagai anak biologis dari si Ibu, maka sesuai UU 12/2006, anak berhak memiliki kewarganegaraan Indonesia," terang Judha.

[Gambas:Video CNN]

Dalam kesempatan itu, Judha turut menyoroti persoalan status undocumented atau tanpa ijin tinggal serta pernikahan yang tak resmi terdaftar yang banyak dialami WNI di Malaysia. Masalah itu menurutnya yang kemudian berdampak pada anak-anak mereka.

Yusri sebelumnya dikabarkan luntang-lantung tanpa status kewarganegaraan setelah kedua orang tuanya meninggal dunia.

Yusri tak punya kewarganegaraan karena kelahirannya belum dilaporkan dan pernikahan orang tuanya tak terdaftar.

Bocah berusia 8 tahun itu merupakan anak dari pasangan ibu WNI dan ayah asal Malaysia. Ia menjadi yatim piatu setelah ayahnya meninggal pada 12 April lalu karena serangan jantung, menyusul sang ibunda yang tutup usia sekitar setahun lalu.

Pada 2015 alias waktu kelahirannya, kedua orang tua Yusri tak langsung melaporkan dia ke catatan sipil. Saat itu, orang tua Yusri mengaku ada sejumlah faktor tertentu yang menghambat pelaporan tersebut.

Pilihan Redaksi
  • Israel Murka Iran-Saudi Rujuk: Yang Berkawan dengan Iran Sengsara
  • Rusia soal Kemungkinan Ukraina Masuk NATO: Bisa Jadi 'Kiamat' Eropa
  • Anak Jubir Pemerintah Rusia Menyamar, Ikut Perang di Ukraina

"Kami diberitahu alasannya adalah karena mereka mengalami kesulitan hidup pada waktu itu. Pada awal tahun ini, ayah Yusri memang mulai melakukan pencatatan kelahiran, tapi kami tidak begitu yakin sudah sampai mana prosesnya," kata Haslinda (48), mantan istri ayah Yusri yang kini merawat dia.

"Setelah kematian ayah Yusri, kami menemukan beberapa salinan dokumen seperti formulir pendaftaran kelahiran, pernyataan saksi di bawah sumpah, dan laporan polisi terkait kelahiran Yusri yang dibuat oleh almarhum ayahnya," ujarnya menambahkan.

Pendaftaran identitas Yusri sendiri bukan perkara mudah. Warga mesti melalui prosedur ketat yang ditetapkan oleh Departemen Registrasi Nasional (JPN) Malaysia.

Haslinda mengaku tak tahu banyak soal prosedur untuk mendaftarkan status kewarganegaraan Yusri. Ia pun berharap otoritas pemerintah terkait bisa membantunya mengurus kewarganegaraan Yusri.

"Saya memahami bahwa prosesnya tidak mudah dan kami berharap ada pihak-pihak yang dapat membantu mengelola dan menyederhanakan masalah ini, terutama instansi pemerintah terkait," ucapnya.

Menteri Dalam Negeri Malaysia Saifuddin Nasution Ismail sejauh ini telah menyatakan komitmennya untuk membantu keluarga Haslinda, terutama Yusri.

"Insya Allah saya kelola, sekarang masih mengerjakan umrah," katanya singkat awal pekan ini.

(blq/rds)