togelon88

    Release time:2024-10-08 04:35:16    source:erek ikan paus   

togelon88,slot bola88,togelon88Jakarta, CNN Indonesia--

Presiden Indonesia ke-2 Jenderal Besar TNI (Purn) Soeharto pernah membawa ekonomi Indonesia tumbuh di atas 8 persen selama memimpin pada 1967-1998.

Kekuasaan Orde Baru berlangsung selama 32 tahun, diawali surat perintah (Supersemar) yang dikeluarkan pada 11 Maret 1966. Usai menggantikan Presiden Sukarno, sang Jenderal Besar Soeharto beberapa kali membawa ekonomi Indonesia tumbuh 8 persen.

Bank Dunia mencatat lima kali pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di level 8 persen atau lebih selama Soeharto menjabat. Bahkan, laju ekonomi tertinggi sepanjang sejarah Indonesia tercipta di era Soeharto, yakni mencapai 10,9 persen pada 1968 lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Paper Bank Dunia berjudul Indonesia 'Rapid Growth, Weak Institutions' mengatakan ekonomi Indonesia di era Orde Baru tumbuh rata-rata 7 persen. Namun, ini dibantu ledakan komoditas minyak aliasoil boompada 1970-an.

Misalnya, pada 1973-1974 saat Organization of Petroleum-Exporting Countries (OPEC) melakukan embargo minyak. Harganya melejit dan dimanfaatkan Indonesia yang kala itu masih merupakan salah satu pengekspor minyak terbesar.

"Pendapatan bersih Indonesia dari minyak melonjak, dari US$0,4 miliar pada 1973 menjadi US$2,6 miliar pada 1975," tulis makalah tersebut, dikutip Kamis (26/9).

Oil boomterjadi untuk kedua kalinya pada 1978-1979. Kali ini dipicu Revolusi Iran yang mengganggu produksi minyak mentah dunia, sehingga harganya kembali melesat.

Lihat Juga :
ANALISISHati-hati, Gejala Doom Spending yang Miskinkan Gen Z Mulai Jangkiti RI

Laba yang didapat Indonesia dari ekspor minyak mencapai US$4,4 miliar pada 1978.

"Oil boompada 1970-an membuat pemerintah bisa berinvestasi besar dalam perbaikan dan perluasan infrastruktur, termasuk jalan, fasilitas transportasi dan komunikasi, grain storage, dan pabrik pupuk," jelasnya.

Sementara itu, Sejarawan Anne Booth menjelaskan mengapa Soeharto bisa tetap membawa perekonomian Indonesia subur meski tak ada lagi oil boom. Ia menerangkan faktor-faktor pendukung rezim Orde Baru dalam The Indonesian Economy in the Nineteenth and Twentieth Centuries.

Ia mengatakan pertumbuhan ekonomi melambat setelah 1980. Salah satu penyebab utamanya memang karena tak ada lagi ledakan harga minyak.

Lihat Juga :
Ditjen Pajak Buka Suara soal IPL Apartemen Kena PPN

Namun, Soeharto disebut melakukan reformasi kebijakan. Salah satu yang ditempuh adalah menggenjot insentif bagi eksportir non-minyak, sehingga ekonomi Indonesia masih bisa terjaga.

"Pertumbuhan industri yang pesat pada akhir 1980-an yang sebagian besar berbasis pada sektor padat karya, seperti tekstil, pakaian jadi, dan alas kaki, juga menyebabkan peningkatan signifikan dalam lapangan kerja sektor manufaktur di Jawa. Juga menyebabkan diversifikasi pendapatan rumah tangga, bahkan di daerah pedesaan," jelasnya.

Bisakah Prabowo mengulang sejarah?

Target ekonomi 8 persen kembali disuarakan presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto. Ia yakin bisa mencapai target tersebut dalam satu periode kepemimpinannya.

Insert Pertumbuhan Ekonomi RI selama 32 Tahun Era SoehartoPresiden Indonesia ke-2 Jenderal Besar TNI (Purn) Soeharto pernah membawa ekonomi Indonesia tumbuh di atas 8 persen selama memimpin pada 1967-1998. (Basith Subastian/CNNIndonesia).

Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono yang merupakan keponakan Prabowo menegaskan target ini bukan mimpi belaka. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi 8 persen menjadi keharusan untuk dicapai agar Indonesia bisa menjadi negara maju.

"Untuk melakukannya, kita harus memanfaatkan mesin pertumbuhan baru, seperti ekonomi digital dan hijau," kata Thomas di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (24/9).

"Mohon dimengerti 8 persen itu enggak tahun depan (2025). Itu 8 persen adalah target dari pemerintahan Pak Prabowo, kalau mau dilihat ya lima tahun (2024-2029)," tegasnya.

[Gambas:Video CNN]



(skt/sfr)